Religiositas Humor

185
3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Pribadi manusia memiliki potensi untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Setiap potensi memiliki perilaku cerdas untuk berkembang. Kesalahan berperilaku mengancam setiap manusia yang berpribadi. Ancaman inilah biang perkara yang dikemas Fariz Alniezar. Perkara yang semestinya dicap melenceng diusung menjadi kemasan humor, kelakar, dagelan, omelan, atau lelucon. Parodi dan satire menjadi ciri performa inteleknya.

Perkara parodi Fariz mengingatkan dua kesalehan KH Mustofa Bisri tentang saleh sosial dan saleh ritual. Fariz menambahkan “saleh jalanan”. Homo Homini Humor pun memantikkan tiga kesalehan pribadi manusia: saleh sosial, saleh ritual, dan saleh jalanan. Tidak salah jika saleh dalam buku ini menegaskan subtitel “kelakar agama: dari pendo(s)a sampai dinas gangguan mental beragama”.

Kelakarnya, muncullah gelombang pemburu sertifikasi, ijazah, dan gelar (kredensialisme). Terlebih lagi sikon mengarus media digital yang canggih dan menyampah. Tren mengemuka bahwa kepakaran kaum intelek, kaum akademisi telah tersingkir dan mati. Akibatnya, kredensialisme melahirkan budaya imitasi atau artifisial yang menikam watak. Andakah gen homo academicus kredensialis?

Judul : Homo Homini Humor
Penulis : Fariz Alniezar
Penerbit : Basabasi, 2019
Tebal : 180 halaman

Yola Salvia

HIDUP NO.40 2019, 6 Oktober 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here