Suster Makamatine Lembo : Membuka Budaya Diam

122
Suster Makamatine Lembo.
[spokesman.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Suster Makamatine Lembo, biarawati asal Togo berhasil mempertahankan disertasi Universitas Kepausan Gregoriana tentang pelecehan seksual para klerus terhadap beberapa biarawati, Kamis, 26/9. Disertasi ini tercatat yang pertama kali di sebuah universitas kepausan. Bahkan, Suster Lembo meraih predikat summa cum laude.

Seperti dilansir dari cruxnow.com, (27/9), disertasi Suster Lembo mengeksplorasi dinamika relasi di balik pelecehan seksual yang dialami sembilan biarawati di lima negara sub-Sahara. “Kasus ini melibatkan pola relasi tak seimbangan antara pria dan perempuan yang juga telah mengakar dalam kehidupan Gereja. Ini yang kerap menjadi alasan persetujuan atas tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan,” papar Suster lembo. Pola relasi ini pula yang sering membuat kasus kekerasan seksual “dibiarkan” selama bertahun-tahun.

Kepada awak media, Suster Lembo mengatakan, dia terinspirasi meneliti topik tersebut setelah tahu rekan-rekannya sesama biarawati mengisahkan “hubungan terlarang” mereka dengan para klerus. Hubungan itu bukan lantaran suka sama suka, namun karena paksaan, bahkan mengarah ke kekerasan. “Mereka menderita secara jasmani dan rohani. Seolah-olah cahaya yang membuat mereka tetap hidup, telah padam,” protes Suster Lembo.

Sementara, Suster Brenda Dolphin, yang menjadi penguji disertasi mengatakan, disertasi yang dibuat Suster Lembo amat sensitif dan tidak mudah dilakukan. “Ini membuka budaya diam dalam Gereja ketika berhadapan dengan kasus-kasus seperti ini.”

Y. Prayogo

HIDUP NO.41 2019, 13 Oktober 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here