Kardinal Suharyo: Pengorbanan Sangat Sederhana, Cukup Tinggal di Rumah

486
Kardinal Ignatius Suharyo (ist)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM— Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo – atau akrab disapa Kardinal Suharyo – mengajak umat Katolik untuk mau berkorban saat bangsa sedang menghadapi wabah virus korona (covid-19). “Jalan kasih itu terbuka lebar bagi kita semua. Jalan kasih selalu menuntut pengorbanan. Kita bisa menunjukkan cara yang sangat sederhana: cukup tinggal di rumah; mengikuti ajakan para pemimpin masyarakat  dan pemimpin pemerintahan kita. Karena dengan cara itu – tinggal di rumah mungkin tidak menyenangkan – wujud korban, tetapi ada maknanya, kita terlibat untuk menjaga supaya wabah itu (korona, Red.) tidak semakin meluas,” kata Kardinal Suharyo dalam khotbahnya saat memimpin Perayaan Ekarisi Minggu Palma di Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Minggu, pagi, 5 April 2020. Misa yang tanpa dihadiri umat ini disiarkan secara langsung oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Menurut Kardinal Suharyo, saatnya umat Katolik ikut terlibat dalam memberikan makna pada permulaan Pekan Suci yang diawali  dengan Minggu Palma yang akan dilanjutkan dengan Tri Hari Suci. Untuk itu, Kardinal Suharyo yang juga Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini mengajak umat memetik dua pesan utama Minggu Palma hari ini.

“Pertama, kita diajak untuk mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya masuk ke Kota Suci Yerusalem yang adalah jalan kasih. Tidak cukup kita mengelu-elukan-Nya sedahsyat apa pun tetapi kita tetap berdiri di pinggir jalan. Tidak terlibat,” ujarnya  “Kedua, kita diajak untuk membaca pengalaman hidup kita dalam terang kasih pengorbanan Kristus  yang terwujud di dalam sengsara-Nya,” lanjutnya.

Di bagian lain khotbahnya, Kardinal Suharyo mengajak umat menjawab pertanyaan reflektif ini: Manakah jalan kasih yang menuntut pengorbanan yang bermakna ini khususnya pada zaman kita hidup ini.

“Jawabannya senderhana, menantang tetapi tidak mudah. Cukuplah kalau pada hari-hari ini kita melihat televisi mendengarkan radio, membaca koran, lalu kita akan berjumpa dengan sekian banyak saudari-saudara kita yang karena tanggung jawabnya, karena kerelaannya mempertaruhkan kesehatan dan hidup mereka untuk bangsa kita, untuk bangsa manusia, menanggapi tantangan kemanusiaan dan tantangan iman yang terwujud di dalam wabah covid-19 ini,” ujar Kardinal Suharyo.

 

Kardinal Suharyo memberkati daun palma saat Misa Minggu Palma. (Dok. Humas KAJ)

Tidak Tinggal Diam

Kemudian, Kardinal Suharyo menghimbau umat yang menurutnya, mempunyai standar hidup yang tinggi bisa membuatnya lebih rendah sedikit sehingga buahnya dapat dibagikan lebih bayak bagi mereka yang paling terdampak dengan wabah ini dan mendukung para dokter dan tenaga medis yang berjuang di garda depan melindungi masyarakat.

Kardinal Suharyo, sekali lagi mengajak umatnya untuk tidak tinggal diam. “Marilah di dalam keadaan yang sangat kokret sekarang ini, kita mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem menapaki jalan kasih yang semakin kreatif. Semoga Tuhan menjaga dan melindungi kita semua, menjaga dan melindungi masyarakat kita, menjaga dan melindungi umat manusia,” ujar Kardinal Suharyo yang pada Misa ini didampingi oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Pastor Samuel Pangestu dan Pastor Johanes Maryana, SJ.

Dijadwalkan Kardinal Suharyo akan memimpin Misa (Ibadat) pada Kamis Putih, 9/4/2020, pukul 21.00-22.00 WIB; Jumat Agung, 10/4/2020 pukul 15.00-16.00 WIB, Sabtu Suci, 11/4/2020 pukul 17.00-18.00 WIB; Minggu Paskah, 12/4/2020 pukul 09.00-10.00 WIB atau Misa Pontifikal.

Hasiholan Siagian

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here