Pacar Tidak Menghargai Hal Pribadi

275
Rate this post

 HIDUPKATOLIK.COM – PERKENALKAN saya Chantika, 26 tahun. Saya memiliki seorang pacar, yang perlakuannya terlalu berlebihan. Dia sangat protektif termasuk hal-hal pribadi seperti memaksa saya memberikan password handphone, sosial media, email, kepadanya. Alasannya untuk memantau dan mengetahui apa yang saya lakukan. Sementara saya pribadi yang tidak suka diatur apalagi soal hal-hal pribadi. Cukup rasa percaya dan kesetiaan dalam hubungan. Saya membayangkan apa jadinya bila kami menikah. Dia akan menjadi pribadi yang mengatur hidup saya termasuk kebebasan saya. Mohon arahannya, apakah yang perlu saya buat?

Chantika, Bogor

Chantika yang baik, sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaanya mengirim kasus yang kamu alami. Berdasarkan uraian kasusmu, setelah kami baca dan renungkan, sebenarnya ada beberapa informasi yang perlu kami gali lebih lanjut berkaitan dengan hubungan dengan pacarmu, seperti misalnya sudah berapa lama kamu berpacaran, perbedaan usia kamu dengan  pacarmu, latarbelakang kehidupanmu maupun pacarmu, dan kalian masih kuliah atau sudah bekerja. Informasi-informasi tersebut sangat penting untuk menyelesaikan atau memberi pencerahan berkaitan dengan hubungan dengan pacarmu.

Lama pacaran akan dapat menggambarkan sejauh mana kamu mengenal sifat dari pacarmu, semakin lama berpacaran tentunya semakin tahu akan sifat pasangannya sehingga nantinya bisa dilanjutkan ke jenjang pernikahan atau sebaliknya putus. Disamping itu, juga bisa diprediksikan permasalahan-permasalahan apa yang akan dialami setelah tidak berpacaran lagi.

Perbedaan usia dapat menjadikan permasalahan tersendiri, yaitu apakah usia pacarmu lebih muda dari kamu atau lebih tua dari kamu. Kalau lebih muda dan jauh jaraknya dengan usiamu, maka tentunya bisa diperkirakan kematangan emosinya belum matang sehingga bisa memunculkan adanya rasa cemburu yang berlebihan meskipun ada juga yang emosinya sudah dewasa. Sebaliknya, bila lebih tua dan jarak usianya dengan  kamu cukup jauh, ada kemungkinan adanya ketakutan pada diri pacarmu bila nanti kamu beralih cintanya kepada orang lain, apalagi pacarmu senantiasa mengejar-ngejar untuk segera menikah.

Latar belakang kehidupan, tentunya tidak bisa lepas dari bentuk pola asuh dalam keluarga. Pola asuh keluargamu tentunya berbeda dengan pola asuh keluarga pacarmu. Ada kemungkinan pola asuh keluargamu tidak terlalu banyak mengatur kehidupanmu dan nilai yang dianut saling percaya dan setia. Sebaliknya di keluarga pacarmu pola asuhnya tentunya berbeda dengan pola asuh di keluargamu. Perbedaan pola asuh akan dapat mempengaruhi hubungan dalam berpacaran.

Terakhir, berkaitan dengan status pendidikan atau bekerja, tingkat pendidikan sangat mempengaruhi akan luas wawasan pengetahuan, semakin tinggi tentunya semakin luas wawasan pandangnya, namun semakin rendah tingkat pendidikan ada kemungkinan semakin sempit wawasan pandangnya. Namun hal ini tidak bisa menjadi patokan yang tegas, karena pengalaman hidup seseorang juga dapat mempengaruhi meskipun tingkat pendidikannya rendah.

Chantika yang baik, melihat permasalahan yang kamu hadapi dan dikaitkan dengan uraian yang kami kemukakan, silahkan kamu renungkan mengapa pacarmu melakukan perlakuan seperti yang kamu ceritakan. Tentunya untuk ke jenjang pernikahan perlu ada pemikiran yang mendalam, dengan melihat perilaku pacarmu. Perhitungkan untung-ruginya, sebab masa depanmu terletak ditanganmu, bukan ditentukan oleh orang lain. Tuhan memberkati.

Haryo Goeritno
Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Semarang

Silakan kirim pertanyaan Anda ke : [email protected] atau WhatsApp 0813.8757.2077. Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here