Kardinal Parolin: Perang Adalah Pembantaian, tetapi dengan Niat Baik Perdamaian Mungkin Terjadi

85
Kardinal Pietro Parolin
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Di sela-sela peresmian pusat perawatan paliatif baru di Passoscuro, Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin menegaskan urgensi negosiasi untuk konflik di Ukraina, mencatat sekali lagi kesediaan Takhta Suci untuk berkontribusi pada proses mediasi.

Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin pada Selasa meresmikan pusat perawatan paliatif baru di Kota Passoscuro, Italia, di luar Roma. Pusat baru ini beroperasi di bawah naungan rumah sakit anak-anak Bambino Gesu, dan saat ini menampung sejumlah anak-anak Ukraina yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka karena perang.

Mengakhiri Pembantaian

Dalam sambutannya kepada wartawan di sela-sela peresmian, Kardinal Parolin mengatakan situasi yang membawa anak-anak Ukraina ke Italia “benar-benar tidak dapat diterima.” Dia mengatakan orang-orang, dan terutama “yang paling lemah, orang yang paling rentan” yang membayar harga perang.

Tank Rusia di Ukraina

Kardinal mencela perang yang sekarang hampir sebulan ini sebagai “pembantaian,” dengan mengatakan, “Saya pikir kita semua bingung menghadapi apa yang telah terjadi dan terus terjadi, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, berharap bahwa kita akan berhasil mengakhiri pembantaian ini – saya akan mendefinisikannya seperti itu – dan bahwa kita akan berhasil pertama-tama menghentikan perang, dan kemudian memulai negosiasi yang dapat mengarah pada solusi.”

‘Niat baik’ yang diperlukan untuk perdamaian

Paus Fransiskus terus-menerus menyatakan kesediaan Takhta Suci untuk melakukan segala kemungkinan untuk mengakhiri perang, sebuah posisi yang diulangi oleh Kardinal Parolin. Namun Menteri Luar Negeri bersikeras, bahwa kemauan yang tulus diperlukan untuk sebuah terobosan.

“Selalu ada kemungkinan untuk menemukan solusi, solusi yang terhormat bagi semua orang,” katanya. “Memiliki niat baik untuk melakukannya sudah cukup,” lanjut Kardinal, menambahkan bahwa dalam situasi ini “banyak niat baik diperlukan.”

Namun, katanya, “alternatifnya adalah perang, alternatifnya adalah kekerasan, alternatifnya adalah kematian.”

Kardinal Parolin mengatakan, Tahta Suci bersikeras pada perlunya negosiasi, menambahkan, “kami bersedia (untuk membantu dalam negosiasi) sejauh para pihak berpikir mereka juga dapat memanfaatkan kolaborasi untuk membantu mengakhiri perang ini.”

Pastor Frans de Sales, SCJ, Sumber: Penulis Vatican News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here