Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Keuskupan Agung Merauke, Uskup Mandagi: Ini Momen Besejarah

450
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC didampingi Vikjen, Pastor Hendrikus Kariwop, MSC dan Sekjen, Pastor Johanes Juenmo Kandam melakukan peletakkan batu pertama  pembangunan Gedung Kantor Keuskupan Agung Merauke yang terletak di Jalan Raya Mandala 30-Merauke, Minggu (26/6/2022).

Uskup Agung Merauke, Mgr. P.C. Mandagi, MSC meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Keuskupan Agung Merauke yang baru.

Uskup Mandagi mengatakan bahwa hari ini menjadi momen bersejarah bagi Keuskupan Agung Merauke (KAMe), karena Kantor Keuskupan akan didirikan diatas batu. “Batu akan diberkati dan diletakkan artinya supaya bangunan ini kuat, tidak gampang roboh dan hancur. Walaupun ada ancaman hujan, banjir dan angin tetapi tidak akan roboh karena didirikan diatas batu bukan diatas pasir,” ujarnya.

“Gedung didirikan di atas batu melambangkan juga bahwa yang mendirikan gedung membuat gedung ini bukan semata-mata manusia. Memang gedung ini akhirnya didirikan karena  bantuan dari pemerintah, ada arsiteknya ada juga kontraktor. Tetapi dengan adanya  pemberkatan mau menunjukan bahwa kita percaya Tuhan tidak diam dan memandang pembangunan  gedung KAMe. Karena Tuhan sendiri akan turut serta di dalam pembangunan gedung ini,” ungkap Uskup Mandagi.

Uskup Mandagi mengatakan, Tuhan adalah batu yang kuat, batu yang mengalahkan segala batu-batu lain. “Kita percaya dan pantas bersyukur pada saat ini. Gedung Keuskupan ini hanya merupakan sebuah sarana saja. Sarana untuk penggembalaan, pelayanan  pastoral dari uskup, para imam ,biarawan-biarawati dan kaum awam dan bukan tujuan. Yang paling penting adalah manusia di belakang  sarana ini. Kita berdoa supaya manusia-manusia yang  bekerja dalam sarana ini, merupakan orang-orang  yang penuh tanggung jawab, penuh disiplin,” katanya.

“Gedung Oke, tapi  lebih penting manusia-manusia yang akan bekerja  dalam gedung ini. supaya akhirnya  KAMe bisa dilayani dengan bagus dan  tampil luar biasa, bahwa dengan adanya sarana ini gereja KAME diwarnai dengan persaudaraan, pengorbanan dan cinta kepada Tuhan dan sesama dan menjadi pewarta iman yang baik,”kata Uskup Mandagi lagi.

Uskup Mandagi mengungkapkan bahwa ketika tiga tahun yang lalu  datang ke Merauke memang sudah dibicarakan tentang janji-janji pembangunan gedung KAMe dan memberikan pengharapan dan ditunggu tidak jadi, tetapi terjadilah suatu saat Menteri Muhadjir Effendy datang ke Wisma Keuskupan. Ketika itu Uskup Mandagi tidak menyia-nyiakan kesempatan.

“Saat itu saya mengatakan, saya mau bangun gedung Keuskupan ini tetapi tidak punya uang, bisakah pemerintah bantu. Rupanya gayung bersambut. Menteri bilang boleh Bapak Uskup. A kan saya bicarakan dengan Bapak Presiden Jokowi.  Sesudah satu minggu, Uskup Mandagi mendapat WA dari Menteri,  bahwa sudah bicara dengan Bapak Presiden Jokowi dan diizinkan untuk membangun lewat Kementerian PUPR, dan saya sudah senang, sudah ada kepastian  akan dibangun,” paparnya.

Maka momentum peletakkan batu pertama, selain bersyukur pada Tuhan, Uskup Mandagi berterima kasih kepada Pemerintah Pusat, Kementerian PUPR, dan Menteri PMK, juga kepada kontraktor dan para pekerja yang akan membangun agar diberkati Tuhan dan berjalan baik.

Corneles Sagrim, Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Papua, dalam sambutannya mengatakan bahwa Uskup dan  jajaran Keuskupan telah menunggu  kapan kantor ini dibangun. “Pada hari ini kita bersama-sama hadir untuk melakukan batu pertama. Secara organisasi memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk  membahas kembali dokumen-dokumen  perencanaan yang dibuat oleh konsultan  sehingga prosesnya cukup lama karena  cukup rumit juga,” katanya.

Corneles Sagrim

“Rencana proses pembangunan dari tanggal  10 Juni 2022  dan berakhir di 29 Desember 2022 dengan waktu 203 hari kalender. Semoga proses pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar karena di Merauke kendalanya biasanya ada pada material tetapi semoga bisa selesai tepat waktu dan bisa segera difungsikan,” ungkap Corneles.

Lingkup pekerjaan sendiri luasnya dibangun di atas lahan 3989,37m2  dengan luas bangunan 1946m2  terdiri atas dua lantai dengan terdapat 18 ruangan, yaitu ruang lobi, sekertariat keuskupan, ruang staf, ruang vikjen, ruang panel, perpustakaan, gudang, ruang ATK, kantin, ruang rapat kuria, ruang uskup, ruang ekonom, kapel, toko rohani, gudang, ruang komis dan toilet umum.

Kornelis mengharapkan dukungan dari pihak Keuskupan untuk bersama-sama mengawal pembangunan ini terutama dari sisi keamanan dan kenyamanan sehingga kontraktor yang bekerja  tidak ada gangguan sehingga pekerjaan pembangunan berjalan lancar.

Hadir dalam peletakkan batu pertama ini, para imam,suster dan karyawan/karyawati KAMe dan para tim kerja Kontraktor.

Undangan yang hadir saat peletakan batu pertama.
Helen Yovita Tael (Merauke)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here