Pesparani Nasional Kedua di NTT: Libatkan Umat dan Organisasi Lintas Agama dalam Kepanitiaan, Upaya Membangun Persudaraan Sejati

272
Suasana soft launching Pesparani II di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur. (Foto: Dok HIDUP)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – TERHITUNG dari hari ini, Jumat, 9 September 2022, Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Tingkat Nasional ke-2 kian mendekati “hari H”.

Menurut rencana, Pesparani ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 28 Oktober 2022 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan akan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada tanggal 31 Oktober 2022 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tema besar yang diusung oleh panitia penyelengara adalah “Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju.”

“Pesparani ini melambangkan kehidupan beragama di Indonesia yang plural dan harmonis, seperti ditunjukkan dengan keterlibatan organisasi lintas agama dalam kepanitiaan. Ketua Umum Pelaksana Perparani II ini adalah K.H. Jamaludin Ahmad. Dia adalah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT. Ini merupakan penguatan hubungan kita sesama anak bangsa. Selama kegiatan berlangsung, juga akan melibatkan pemuda Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan pemuda dari agama lain untuk menjaga keamanan di lokasi acara,” papar Ketua Umum LP3KN, Adrianus Meliala di Jakarta, Jumat, 9/9/2022. LP3KN (Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional) merupakan panitia tetap Pesparani bekerja sama dengan panitia lokal. Pada Pesparani I 2018, Provinsi Maluku menjadi tuan rumah.

Saat Ketua LP3KN, Adrianus Meliala menyerahkan SK Menteri Agama Penunjukkan NTT sebagai Tuan Rumah Pesparani Nasional 2020 kepada Gubernur NTT, Viktor Laiskodat  (kedua dari kanan) di ruang kerja Gubernur NTT, Rabu (24/4/2019). [Dok.Istimewa]
LP3KN adalah lembaga yang berada di bawah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI.

“Salah satu misi LP3KN adalah menggali, mengembangkan, dan melestarikan kekayaan seni budaya gerejani beserta kandungan nilai-nilai spiritualitasnya dalam perpaduan dengan kekayaan seni budaya lokal, sebagai bagian dari kekayaan iman yang perlu terus diwarisi dan dikembangkan Gereja,” tambah Adrianus.

Sementara itu, Ketua Bidang Humas LP3KN, Muliawan Margadana mengatakan, Pesparani Nasional ke-2 ini seyogianya dilaksanakan pada tahun 2020 namun harus ditunda ke tahun 2022 karena pandemi covid-19 yang sangat tinggi dan penerapan protokol kesehatan (PPKM).

“Puji Tuhan, covid-19 semakin mereda dan dapat dikendalikan oleh Pemeritah sehingga Pesparani di Kupang nanti diperkirakan akan dihadiri lebih dari 3.000 peserta dari 34 provinsi,” kata Muliawan.

Muliawan menjelaskan, selain untuk acara keagamaan, kehadiran peserta dan official masing-masing diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat, utamanya ekonomi kecil dan menengah yang terus digalakkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Muliawan Margadana

Muliawan menambahkan, selain unsur pemerintahan, Pesparani Nasional di Kupang akan dihadiri para uskup dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), para undangan kementerian, lembaga-lembaga negara, tokoh agama dan masyarakat serta kalangan umum.

Menjelang penyelenggaraan Pasparani di Kupang ini, Muliawan mengatakan, persiapan semakin matang dan terukur. “Kami berharap dukungan dari semua pihak agar event nasional ini berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang kita harapkan bersama,” ujar Muliawan. (fhs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here