Mengapa Pacar Sulit Minta Maaf Ya; Jelas-jelas Dia yang Salah!

314
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK – SELAMA lima tahun kami sudah pacaran, dan selama itu juga saya harus menahan hati andaikata ada persoalan dalam hubungan kami. Pacar saya ini sangat sulit meminta maaf. Misalnya kami bertengkar karena kesalahan yang dibuatnya, tetapi enggan meminta maaf. Justru maaf itu selalu datang dari saya. Padahal jelas-jelas dia yang berbuat salah. Beberapa waktu terakhir, dia menggunakan mobil saya dan menyenggol mobil lain. Saya tentu saja marah karena dia membawanya sambil menelepon. Pada saat saya marah dia bukannya minta maaf supaya meredakan masalah, justru dia yang tambah marah. Saya itu sempat bingung apakah ini karena gengsi keluarga karena dia orang berada? Apa karena dia tidak pernah hidup susah atau karena tidak mau rendah hati?

Jonathan Astriz, Bekasi

Halo Jonathan! Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih karena dirimu berkenan membagikan ceritamu. Saya memahami kebingungan yang kamu alami atas perilaku dan sikap pacarmu. Tak hanya itu, adanya konflik, kemarahan, ketiadaan maaf dari salah satu pihak dalam hubungan kalian membuat dirimu harus menahan hati untuk memelihara dan merawat hubungan yang sedang kalian jalin.

Saya mengapresiasi kebesaran hatimu dalam menghadapi permasalahan ini. Apa yang sedang kamu alami pada saat ini merupakan salah satu tantangan dalam menjalin hubungan romantis. Pada kesempatan ini ijinkan saya memberikan beberapa pandangan mengacu pada cerita yang kamu ungkapkan mengenai pemaafan.

Marah dan maaf adalah dua kata yang saling berkaitan erat. Umumnya orang akan merasa marah karena mengalami ketidakadilan. Pada awalnya ia akan merasakan ketidaknyamanan, namun lambat laun perasaan tersebut tidak bisa diungkapkan secara langsung sehingga semakin menumpuk dan berakhir dengan munculnya perasaan dendam dan marah yang mendalam.

Jika orang tersebut mau memaafkan, maka ia menyadari bahwa ada hak-hak dari dirinya yang diambil, sadar akan kemunculan marahnya, dan mau melepaskan rasa marahnya. Hal ini sesuai dengan arti pemaafan menurut McCullough (1997) yaitu menurunnya balas dendam terhadap pelaku, mengurangi kerenggangan dengan pelaku, dan meningkatkan dorongan untuk berbuat baik dengan pelaku.

Berdasarkan pengalamanmu ini, muncul dugaan-dugaan, apa yang sedang terjadi pada pacarmu sehingga ia cenderung enggan meminta maaf? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada terdapat faktor-faktor yang memengaruhi pemaafan. Pertama, adalah empati. Orang yang bisa empati adalah ia yang mampu merasakan perasaan orang lain. Kedua, adalah kualitas hubungan.

Seseorang akan cenderung meminta maaf jika pada hubungannya dilandasi dengan komitmen dan kepuasan yang tinggi. Ketiga, adalah tentang pride (harga diri). Orang dengan pride yang tinggi akan sangat membangga-banggakan dirinya, namun justru hal ini membuat mereka menjadi orang yang rentan merasa “terluka” jika ada sesuatu hal yang dianggap tidak adil dan membuatnya enggan untuk meminta maaf.

Semua dugaan Jonathan mengapa pacar enggan meminta maaf bisa jadi ada benarnya sesuai dengan faktor-faktor di atas: gengsi keluarga menjadi pride yang dipertahankan dan hal ini berkaitan juga dengan sifat tinggi hati sehingga munculnya kata “maaf” bisa jadi justru akan menurunkan pride yang ia miliki, tidak pernah hidup susah menjadi tanda bahwa kemampuannya berempati sebagai orang yang tidak pernah hidup susah tidak pernah dijalankannya.

Faktor lain yang perlu digali pada pengalamanmu ini adalah bagaimana kualitas hubungan kalian. Apakah hubungan yang sudah dijalin selama 5 tahun ini berlandaskan pada komitmen dan kepuasan yang tinggi?

Berbicara mengenai permintaan maaf, ada salah satu analogi dari seorang tokoh bernama Dr. Hayes yang menurut saya menarik. “Orang yang tidak memaafkan ibarat orang yang terkena sabetan clurit dari seseorang dan membawanya kemana-mana”.

Dari analogi ini dapat ditarik pesan bahwa alih-alih ia perlu melepaskan clurit supaya tidak menimbulkan luka yang semakin parah, ia justru menunjukkannya ke orang lain, seolah-olah menikmatinya dan terkesan tidak ada dorongan untuk menyembuhkannya.

Berdasarkan analogi tersebut ada lima hal yang bisa menjadi bahan untuk direfleksikan bersama dengan pacar meliputi.

Pertama, apa yang dimaksud dengan clurit.

Kedua, siapa yang terkena.

Ketiga, siapa yang menyabetkan clurit tersebut.

Keempat, apa dampaknya jika terus menerus mempertahankan clurit tersebut.

Kelima, apa situasi ideal yang perlu dilakukan dalam kondisi tersebut. Pemaafan merupakan sebuah proses, butuh waktu untuk mencerna, mengolah, dan melakukannya. Daripada larut dengan luka akibat clurit, akan lebih baik jika memberikan waktu untuk perlahan-lahan menyembuhkannya.

Laurentius Sandi Witarso, Pengajar di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya; Silakan kirim pertanyaan Anda ke: [email protected] atau WhatsApp 0812.9295.5952/Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

Majalah HIDUP, Edisi No. 51, Tahun ke-76, Minggu 18 Desember 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here