Kardinal Ignatius Suharyo: Tidak Perlu Ditanyakan Lagi Sikap Gereja terhadap Credit Union

450
PUSKOPCUINA, CREDIT UNION, CU, ASG, AJARAN SOSIAL GEREJA, KARDINAL SUHARYO
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo menjadi narasumber didampingi oleh Ketua Pengurus PUSKOPCUINA, Marselus Sunardi sebagai moderator.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COMPada Hari Kebangkitan Nasional, KSP PUSKOP CREDIT UNION INDONESIA (Skd) atau disingkat PUSKOPCUINA menggelar Seminar Nasional bertajuk “Relevansi Gerakan Credit Union terhadap Ajaran Sosial Gereja: Solidaritas-Subsidiaritas” pada Senin, 20/05/2024. Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo menjadi narasumber dalam seminar yang diadakan dalam rangka Rapat Anggota Tahun (RAT) XXXV Tahun Buku 2023 PUSKOPCUINA. Rangkaian kegiatan dilaksanakan tanggal 19 hingga 22 Mei 2024 di Jakarta.

“Saya datang kesini karena saya ingin bersyukur, ingin berterima kasih kepada para Ibu, Bapak, para Romo sekalian yang telah merintis, merawat, dan mengembangkan Credit Union,” ungkap Kardinal Suharyo kepada peserta seminar dengan wajah berbinar.

Dalam momen itu, Kardinal Suharyo kembali menegaskan bahwa banyak nota pastoral yang ketika sampai pada langkah konkret menyebut, salah satunya, Credit Union, sebagai jawaban untuk mengejahwantahkannya. “Saya bacakan misalnya ini Nota Pastoral Konferensi Waligereja Indonesia,” sebutnya, “Gereja mau ikut serta prakarsa-prakasara pemberdayaan masyarakat akar rumput seperti gerakan pelestarian lingkungan, pertanian organik, pengembangan ekonomi kerakyatan, misalnya melalui Credit union.”

“Inilah sikap resmi dari Konferensi Waligereja Indonesia,” tegasnya lagi. Ia melanjutkan, “Bagi saya, Credit Union adalah wujud nyata dari salah satu cara untuk mewujudkan Ajaran Sosial Gereja (ASG).” Memang, ia mengakui, ASG sendiri banyak menerima kritik tajam oleh ahli moral Katolik karena ajarannya bagus tetapi tidak dilaksanakan. “Saya pikir karena ahli moral Katolik itu tidak kenal dengan Credit Union di Indonesia karena klo dia kenal dengan Credit Union di Indonesia pasti beliau tidak mengatakan seperti itu.”

Maka, lanjutnya, “Jika ada suara sumbang yang mengatakan Credit Union tidak bagus, ya sudah didoakan saja sambil berpuasa karena inis sikap resmi dari Konferensi Waligereja Indonesia untuk mendorong, mendukung, dan mengembangkan Credit Union.”

Dalam Konferensi Pers yang diadakan di Hotel Golden Boutique, Jakarta Pusat dijelaskan pula oleh Ketua Pengurus PUSKOPCUINA, Marselus Sunardi bahwa Dukungan Gereja Katolik bagi PUSKOPCUINA ini sudah dirasakan dengan beberapa kali edaran dari Konferensi Waligereja Indonesia tentang bagaimana Credit Union dirujuk sebagai salah satu model pemberdayaan di masyarakat yang direkomendasikan oleh Gereja.  “Ini sudah menjadi support yang luar biasa bagi kami,” sebutnya.

Hingga kini, tercatat ada 9 Credit Union yang ketua pengurusnya adalah seorang pastor yang telah mendapat izin uskup setempat, yakni CU yang berada di Keuskupan Sibolga, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Atambua, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Amboina, Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agats-Asmat. Selain itu, ada Bruder dan biarawati yang menjadi ketua pengurus di Credit Union.

“Kami berharap para imam dan biarawan/ti banyak diberi kesempatan mendalami, mempelajari, dan membantu gerakan Credit Union sekaligus sebagai penuntun terutama ketika dikaitkan dengan Ajaran Sosial Gereja,” harap Sunardi.

Felicia Permata Hanggu

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here