web page hit counter
Rabu, 16 Oktober 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Albertus Gregory Tan Nyaris Digugurkan

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM“Jangan kuatir. Kamu adalah pribadi yang hebat …”

SIAPA yang tidak tahu dengan pesohor dunia seperti Celine Dion, Cristiano Ronaldo, Steve Jobs, dan Justin Bieber? Para orang terkenal ini dikenal karena bakat mereka yang luar biasa dan mampu menginspirasi banyak orang. Namun, kelimanya juga memiliki kesamaan lain, yakni nyaris digugurkan oleh ibu mereka. Syukurnya, rahmat Tuhan lebih besar dan mereka dilahirkan sehingga kita bisa menikmati karya mereka hingga kini.

Ternyata kejadian itu juga menimpa salah satu orang muda Katolik (OMK) di Indonesia yang karyanya telah dikenal dan dirasakan banyak orang. Laki-laki murah senyum kelahiran 8 April 1990 ini dikenal karena telah membangun dan merenovasi ratusan gereja di pelosok tanah air. Melalui Yayasan Vinea Dei yang didirikannya, ia juga membantu pendidikan bagi anak- anak yang kurang mampu di pelosok Indonesia selain merestorasi gereja.

Keharuman namanya pun sampai ke cuping hidung Kick Andy hingga ia dinobatkan dalam daftar nominasi 21 Kick Andy Heroes pada tahun 2022. Meskipun telah dikenal publik dan memiliki pekerjaan mumpuni sebagai banker di salah satu perbankan swasta, ia tetap giat mewartakan kasih Tuhan kepada OMK.

Baca Juga Artikel:  100 Tahun SCJ di Indonesia: Bergerak dari Asia ke Amerika

Tahun ini, usai menginspirasi OMK di Keuskupan Sintang, Albertus Gregory Tan, yang akrab disapa Greg, langsung meluncur ke Dumaring, Kalimantan Timur. Di Gereja Santo Yoseph Paroki Dumaring, Keuskupan Tanjung Selor ini, ia membagikan kisahnya kepada 510 OMK yang tengah mengikuti Tanjung Selor Youth Day (TSYD) pada Kamis, 4/7/2024.

“Saya tumbuh dalam keluarga yang tidak sempurna dengan situasi yang tidak baik-baik saja,” ujar alumnus Ilmu Administrasi Publik Universitas Indonesia ini. Ia mengisahkan, kedua orang tuanya berbeda agama. Lewat sang ibu, ia mengenal keindahan iman Katolik. Ia melihat bagaimana iman itu membentuk sang ibu menjadi pribadi yang penuh kasih dan pemaaf. Meskipun sang ayah telah melakukan banyak kesalahan besar dan meninggalkan hutang akibat bisnis bangkrut, tetapi sang ibu dengan lapang hati selalu menerima suaminya. “Dari situ saya belajar ajaran Katolik indah. Artinya, berat untuk dilakukan, tetapi sangat baik untuk hidup,” imbuhnya yang sempat berpikir bahwa kebaikan Tuhan hanya ada di Kitab Suci.

Baca Juga Artikel:  Buka Sinode Ketiga, Uskup Sibolga, Mgr. Fransiskus Sinaga Ajak Umat Menjadi Pribadi yang Utuh

Kini, Greg juga siaga merawat kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Tiga tahun lalu, sang ibu terkena strok. Di momen itulah, sang ibu membeberkan rahasia yang selama ini ia simpan dalam hati selama bertahun- tahun. Dalam keadaan setengah sadar saat diopname, sang ibu berkata kepada Greg, “Greg, ketika kamu dikandung, ibu kandungmu ingin menggugurkan kamu.” Dalam hati Greg terkejut karena tahu bukan hanya ia akan digugurkan, tetapi selama ini ia diasuh oleh orang tua sambung.

Ibunya kembali mengisahkan, kala itu, ibu kandung Greg dengan sekuat tenaga ingin mengugurkannya lewat dukun beranak. Ia menganggap Greg adalah aib. Namun, kasih Tuhan menang dan dokter bersikukuh mengatakan bahwa Greg harus dilahirkan. Anehnya, ketika ia mendengar pengakuan sang ibu, bukan rasa malu dan sedih yang timbul-umumnya terbit dalam diri anak yang tidak diinginkan- tetapi ia merasa bahwa Tuhan sungguh mencintainya.

Baca Juga Artikel:  Renungan Harian 14 Oktober 2024 “Tanda Yunus"

“Pada saat itu yang saya refleksikan adalah rencana manusia itu tidak akan pernah bisa menggagalkan rencana Tuhan,” ungkapnya mantap. “Sejak kalian dikandung, ada di perut ibu kalian, Tuhan itu sudah punya misi untuk kalian, dia sudah menitipkan sebuah misi besar untuk hidup kalian dan menunggu kalian untuk menjalankan misi itu. Temukanlah itu!,” sebutnya kepada peserta TSYD.

Setelah tahu kenyataan hidup itu, Greg malah semakin mencintai Tuhan. Ia juga dipertemukan dengan begitu banyak anak yang tidak diharapkan. Ia berbincang dengan mereka dan menguatkan mereka. Salah satu anak di TSYD pun dikuatkan olehnya, “Jangan kuatir. Kamu adalah pribadi yang hebat dan saya siap menjadi teman seperjalananmu untuk menemukan kasih Tuhan,” pungkasnya dengan senyuman hangat.

Felicia Permata Hanggu dari Dumaring, Kalimantan Timur

Telah terbit di Majalah HIDUP edisi 35 tanggal 1 September 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles