web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Ulang Tahun Ke-32 SUDARA, Kapel Albertus Magnus, dan Carlo Acutis

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Sore ini, Jumat, 19/9/2025 akan digelar misa syukur 32 tahun perjalanan SUDARA (Sumber Daya Rasuli), sebuah komunitas para profesional HRD di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Misa akan dipimpin oleh Pastor Johanes Haryatmoko, SJ di Kapel Santo Albertus Magnus, Lantai 13, Universitas Katolik, Atma Jaya, Jakarta Selatan.

Saya melihat misa sore hari ini seperti penegasan kembali identitas Sudara sebagai komunitas Katolik, cinta Indonesia dan ramah bagi seluruh anggota komunitasnya. Demikian pula Kapel Albertus Magnus.

Altar Kapel

Kapel Albertus Magnus merupakan Kapel tertinggi di Indonesia karena letak kapel Santo Albertus Magnus di Gedung Karol Wojtyla Lt. 13 Kampus Semanggi. Dari kapel kita bisa melihat kota Jakarta. Di kapel ini pula kita bisa merenungkan jati diri dan menemukan makna ke Kakatolikan dan panggilan kita. Seperti Sudara , kita menemukan arti sumber Daya Rasuli dalam kehidupan sehari hari.

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

Diresmikan tahun lalu oleh Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo. Ritus pemberkatan kapel ini menggunakan rumusan pemberkatan katedral. Acara pemberkataan saat itu terasa istimewa dan jarang kami jumpai dan menandakan kapel ini sebagai “katedral” bagi komunitas Atma Jaya dan masyarakat para profesional sekitar Sudirman dan Gatot Subroto dan sekitarnya seperti Komunitas Human capital.

Saat kita memasuki Kapel Santo Albertus Magnus terasa sekali perpaduan identitas Katolik dan keIndonesiaan.

Lorong tengah Kapel

Aspek ke Indonesiaan terasa dari sisi Arsitektur dan Simbolisme
Gaya Joglo:
Langit-langit kapel berbentuk Joglo nuansa budaya Jawa yang melambangkan kemuliaan dan kesakralan yang semakin meninggi.

Terlihat sentuhan Rotan:
Rajutan rotan melambangkan kebersamaan keluarga, di mana berbagai latar belakang menjadi satu kesatuan utuh.

Baca Juga:  Pesan Paus di Rumah Sakit di Lebanon: Kita Tidak Boleh Melupakan Mereka yang Paling Rapuh

Kayu Jati dan Motif Batik Kawung: Penggunaan kayu jati melambangkan kearifan lokal yang kuat dan elegan, sementara motif batik Kawung pada lantai melambangkan kesatuan dan persatuan dalam kehidupan manusia.

Kapel Albertus Magnus dirancang sebagai tempat yang ramah dan inklusif bagi seluruh anggota komunitas, terlepas dari latar belakang agama atau kepercayaan.

Di Kapel ini menawarkan berbagai macam koleksi eksklusif seperti batu suci dari Basilika Santo Paulus, relikui, dan kursi Paus Paulus VI yg hadir di Unika Atma jaya dan juga kursi Paus Fransiskus saat misa di GBK.
Sekitar altar ada patung Maria dengan 8 Mahkota yang melambangkan 8 Fakultas.
Ada patung Santo Albertus Magnus.

Baca Juga:  Dalam Misa di Beirut, Paus Leo: Bebaskan Hati Kita untuk Membawa Perdamaian dan Keadilan ke Lebanon
Patung Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus di sebelah kiri altar Kapel.

Kapel menempatkan relikui Beato Carlo Acutis, santo milenial yang hidupnya dipersembahkan untuk Tuhan melalui kebaikan sesama.
Inspirasi untuk Mahasiswa: Kehadiran relikui ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk memanfaatkan internet dan teknologi untuk menyebarkan kebaikan dan dampak positif bagi masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Beato Carlo.

Kapel Santo Albertus Magnus ini bagaikan oase bagi kami utnuk berdoa, merenung dan berziarah batin sambil memandang keadaan kota Jakarta.
Sore ini di Kapel yang kuat identitas kekatolikan dan keIndonesiaan Sudara bersyukur dan menegaskan kembali identitasnya.

Th. Wiryawan 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles