HIDUPKATOLIK.COM – Dia adalah Joost Leopold Tambayong yang meninggal di RSUP Kandou Manado pada Minggu (14/9/2025). Pria kelahiran Manado, 12 September 1950 ini dikenal sebagai tokoh awam Keuskupan Manado dan mantan pejabat di Pemda Manado.
Dua kali misa tirakatan di rumah kediaman almarhum yang dipimpin beberapa pastor secara bergantian serta misa requiem di Gereja Paroki yang dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.

Suami dari Theresia ‘Like’ Tanod dengan tiga anak ini pernah menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Manado, Kepala Sub Dinas Cipta Karya PU Sulut, Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Manado, Kepala Dinas Sumber Daya Air Sulut dan Kepala Badan Aset Daerah Sulut.
Di bidang organisasi, kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulut ini pernah menjadi Ketua Umum Komda Pemuda Katolik (PK) Sulut, Ketua Umum Kaum Bapak Katolik Keuskupan Manado (KBK KM), Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Hati Kudus Yesus (HKY) Karombasan Manado, Ketua Umum Pengda Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sulut.
Alumni Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado dan Institut Teknologi Bandung ini pernah pula menjadi Prodiakon di Paroki HKY Karombasan, dan sebelum meninggal, dia tercatat sebagai aktivis Merriage Encounter (ME) Distrik VIII Manado.
Frater Mario Carlos dalam renungannya ketika memimpin ibadah pelepasan di rumah duka mengatakan, ketika mendapatkan jabatan yang tertinggi, kita mulai lupa siapa diri kita.
“Yang menariknya, ketika Bapak Yos (sebutan akrabnya) menjabat di gereja menyelesaikan tugasnya, dia tetap setia pada Tuhan Yesus. Dia setia mengikuti Yesus, dia setia melakukan pelayanan di wilayah rohani, dan dia setia mengikuti ibadah-ibadah di wilayah rohani. Selalu setia. Itu tidak mudah,” ujarnya.
Uskup Manado mewakili Uskup Emeritus Mgr, Yos Suwatan MSC, para pastores dan umat Keuskupan Manado menyampaikan terima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan atas pemberian diri Yos mulai dari keluarga, dalam keluarga-keluarga yang dibangun, lingkaran-lingkaran kerjasamanya selama hidupnya.

“Yos itu orang baik. Semasa tinggal bersama-sama dengan dia, kita bisa menceritakan kiprah dan pemberian dirinya baik dalam lingkaran keluarga, umat, paroki, keuskupan dan lingkaran-lingkaran kemasyarakatan dan pemberian dirinya bekerjasama dengan pemerintah,” ujar Mgr. Rolly saat memimpin misa requiem.
“Yos telah pergi, kembali ke rumah Bapa. Tuhan telah memberikan dia ke tengah-tengah keluarga dan mengambilnya untuk ke pangkuan bersama Allah dengan kebahagiaan sejati,” ujar uskup yang juga banyak tahu kiprah dan karya dari almarhum semasa hidupnya.
Lexie Kalesaran (Manado)





