Wawancara Perdana Uskup Baru Manado

225
Provinsial MSC Indonesia waktu itu, Romo Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC (kiri) dan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengangkat kursi bersama-sama (HIDUP/Yanuari Marwanto)
Rate this post

Berita pengangkatannya menjadi uskup menjadi desas-desus empat bulan silam. Kini, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC resmi menjadi gembala baru Keuskupan Manado. Mgr Ignatius Suharyo menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat.

HIDUPKATOLIK.COM – ROMO Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC sedang berlibur di Lembean Sulawesi Utara. Desa yang berjarak sekitar 25 km dari Manado merupakan kampung halaman Provincial MSC (Missionarii Sacratissimi Cordis Jesu) Indonesia dua periode itu. “Kalau ada acara keluarga atau saat saya liburan, saya dan saudara-saudara saya biasa kumpul di kampung,” katanya.

Liburan ini merupakan masa rehat bagi Romo Rolly setelah dua periode selama enam tahun mengampu jabatan provincial MSC Indonesia di Jakarta. “Tugas saya di Jakarta sudah selesai, saya libur sembari menunggu tugas baru dari provincial MSC yang baru.”

Namun liburan itu mendadak singkat. Romo Rolly tetiba dipanggil oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia (Nuncius Apostolik) Mgr Antonio Guido Fillipazzi. Isi panggilan itu, agar dalam waktu dekat menyediakan waktu untuk datang ke Jakarta.

Memenuhi panggilan itu, Romo Rolly datang menghadap Nuncius pada Sabtu 8/4. Ada dua hal yang merasuki kepalanya. Romo Rolly berpikir, mungkin Nuncius mau mencari tahu informasi mengingat dua periode kepemimpinannya sebagai provincial MSC. “Saya juga berpikir, jangan-jangan mau tanya juga kesediaan saya, karena isu tentang saya menjadi uskup sudah sejak empat bulan lalu.”

Dugaan terakhir benar. Mgr Filipazi memberitahukan soal pengangkatan Romo Rolly menjadi Uskup Manado oleh Tahta Suci. Kepada Nuncius, Romo Rolly menyampaikan pergumulan hatinya. “Yang mulia, saya merasa tidak layak, ada banyak kekurangan, saya merasa, apakah saya mampu mengemban tugas ini?” ungkap Romo Rolly dengan nada tanya.

Mgr Fillipazi kalem menjawab. “Ini rahmat dan berkat Allah. Ia tentu akan membantu, tidak usah khawatir, kamu pasti bisa dengan pengalaman yang telah kamu lalui.”

Romo Rolly akhirnya menerima penunjukan itu. Enam hari setelah pengangkatan itu, Tahta Suci mengumumkan secara resmi. Kepada Romo Rolly diberitahukan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan pada sekitar jam 12.00 siang waktu Vatikan atau sekitar pukul 18.00 (enam sore) waktu Indonesia Bagian Barat.

Belum jam 18.00, tetiba, handphone Romo Rolly bergetar. Ada panggilan masuk. Rupanya, itu panggilan masuk dari Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. “Selamat Bapa Uskup baru.” Itu kalimat awal Mgr Suharyo. Mgr Rolly lantas menjawab, “Wahh, ini belum jam enam Bapa Uskup.” Tetapi Mgr Suharyo menimpali, “Sudah, Vatikan sudah mengumumkan.” Keduanya pun tertawa. Dua sosok ini memang bergaul karib. (Baca: Uskup Baru Manado Sempat Angkat Kursi Bareng Mgr Ignatius Suharyo)

Mgr Suharyo menjadi orang pertama yang memberi ucapan selamat. Pengumuman pengangkatan itu juga menjadi titik awal perubahan sapaan; bukan lagi Romo Rolly tetapi Mongsinyur Rolly.

Selepas pukul 18.00, pelbagai ucapan selamat mengalir, mulai dari kolega hingga umat di Manado termasuk Mgr Thedorus Suwatan MSC. Rupanya, Mgr Suwatan mengumumkan ini di awal misa di Katedral Manado. Saudara-saudara Mgr Rolly kaget atas pengangkatan ini. Pasalnya, karena bersifat rahasia, Mgr Rolly tidak memberitahukan keluarganya perihal pengangkatan ini.

Dalam tri hari suci esok, Mgr Rolly akan melayani di Paroki St Yusuf Pekerja Mamajang di Makasar. Senin, 17 April ia akan kembali ke Manado untuk bertemu Mgr Suwatan dan mendiskusikan soal persiapan tahbisan. “Termasuk persiapan pribadi dan moto tahbisan, itu (red-moto) juga jadi pikiran, jadi pilih apa ya?” tanya Mgr Rolly sembari tertawa.

Ketika disinggung soal rencana pastoral ke depan, Mgr Rolly menegaskan pentingnya pelayanan sebagai hamba. “Bacaan prapaskah berkisar tentang yesus yang melayani. Saya kira ini yang dibutuhkan umat, yaitu melayani di mana imam sebagai pelayan, seperti Yesus. Melayani kan artinya orang fokus pada kawanan,” pungkas Mgr Rolly.

Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here