Anakku Kleptomania

290
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Ibu Emilia yang baik, saya merasa tidak enak dengan tetangga, saudara, dan teman-teman anak saya. Sebab, anak sulung saya suka sekali mengambil barang milik mereka. Ini terjadi setiap kali anak saya berkunjung ke rumah atau berkumpul bersama. Saya baru menyadari, ketika melihat barang-barang baru ada di kamar anak saya. Saat saya tanya, anak saya mula-mula terkejut, seakan dia tak menyadari perbuatannya. Ini terjadi berulang kali. Saya pun heran, kelakuan seperti itu dia turunkan atau dapat dari mana? Saya dan suami tidak punya kebiasaan itu.

Catharina Susianta, Denpasar

Salam jumpa dan salam kenal Ibu Catharina. Kemungkinan apa yang terjadi dengan anak Ibu adalah kleptomania. Istilah ini adalah suatu gangguan kontrol impuls yang menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri.

Biasanya hal ini banyak terjadi pada perempuan. Gangguan ini umumnya mulai terbentuk saat remaja atau memasuki usia dewasa. Penderita gangguan ini biasanya mencuri di tempat umum, misal warung, toko, supermarket, rumah teman, dan tetangga. Kleptomania berbeda dengan pencurian secara umum. Kleptomania melakukan pencurian tanpa niat dan didasari oleh dorongan psikologis secara spontan.

Barang-barang yang dicuri sepele dan mungkin murah. Mereka pun sebenarnya mampu membeli barang yang dicuri. Biasanya, mereka tidak pernah menggunakan barang-barang itu. Ada yang mengkoleksi atau membagi kepada orang lain. Bahkan ada juga barang yang mereka curi dikembalikan ke tempat semula.

Mereka menikmati dan puas ketika berhasil mengambil barang yang tiba-tiba diinginkan. Setelah puas, mulai timbul rasa malu, bersalah atau tegang, dan takut pada dirinya. Meski begitu, dorongan mencuri bisa muncul kembali pada lain waktu, dan penderita akan cenderung kembali mengulangi perbuatannya.

Penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Perilaku impulsif yang tidak terkontrol dan tiba-tiba ini mungkin juga terkait dengan ketidakseimbangan sistem opioid otak sehingga keinginan untuk mencuri tak bisa ditahan. Atau mungkin juga terjadi gangguan adiksi, karena ada perasaan senang, maka ketagihan, dan cenderung mengulangi perbuatan.

Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit psikologis lain, misal gangguan kepribadian, kecemasan, bipolar, akan rentan mengalami kleptomania. Bagi mereka yang pernah mengalami cedera di kepala, kondisi ini akan meningkat. Juga menurut banyak ahli, kleptomania tidak bisa disembuhkan secara total, namun perlu diobati sebelum terlambat.

Langkah awal adalah, ajaklah anak Ibu ke psikolog supaya ada tindakan atau saran yang tepat untuk meringankan gangguan tersebut. Biasanya akan dikombinasikan dengan pemberian obat oleh dokter. Namun yang lebih penting adalah keinginan kuat anak Ibu untuk sembuh dan bersedia untuk mengikuti saran psikolog atau dokter.

Biasanya mereka sulit diajak ke psikolog atau dokter, karena malu dengan yang terjadi pada dirinya. Maka bujuklah dan sebisa mungkin berilah dorongan untuk mau diajak memeriksakan diri, supaya tidak berlanjut atau tidak semakin memperparah keadaan. Dukungan dan semangat yang diberikan orang-orang terdekat sangat diharapkan dan berperan besar.

Jika tidak mau diajak ke psikolog, sebaiknya anak bisa menilai secara obyektif dan sadar, mencuri adalah perbuatan salah. Selain itu, anak juga diajarkan untuk melawan atau mengendalikan keinginan kuat dalam mencuri, misal biasakan berelaksasi. Jika ke dokter ada kemungkinan akan diberikan obat, tujuannya menurunkan dorongan dan rasa senang anak untuk mencuri.

Jangan marah atau emosional jika mengetahui anak mencuri barang-barang milik tetangga atau teman. Dekati dan berikan wawasan untuk memahami dirinya dan ajak untuk tenang, mencoba melakukan relaksasi dengan tujuan mengontol tindakan spontan dalam mencuri yang muncul tiba-tiba.

Doronglah anak agar selalu mengendalikan perilaku mencuri dan bangkitkan semangatnya untuk bersedia memperbaiki diri, serta kuatkan kepercayaan diri bahwa dia mampu berubah. Tidak ada yang mustahil di hadapan Tuhan.

Emiliana Primastuti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here