Peresmian Taman Doa Bunda Maria Pelindung Keluarga

2208
4.9/5 - (9 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Minggu (7/1) yang lalu, paroki Santa Theresia Lisieux Boro di kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mengadakan serangkaian acara dalam rangka peresmian Taman Doa Bunda Maria Pelindung Keluarga.

Berada di kompleks makam Romo J.B. Prennthaler yang notabene pendiri Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, taman doa ini disusun dan ditata sedemikian rupa menjadi sebuah tempat peziarahan yang disediakan untuk seluruh umat Katolik.

Selain dapat berdoa dihadapan Bunda Maria Pelindung Keluarga, umat pun dapat berziarah langsung di makam Romo J.B. Prennthaler, serta beberapa tempat peziarahan disekitar seperti Goa Maria Watu Blencong, Goa Maria Sendangsono dan Lawang Sih.

Acara peresmian ini diawali dengan rangkaian acara mulai dari sabtu malam yakni malam tirakatan yang diisi dengan pentas kesenian dari OMK (Orang Muda Katolik), Sekolah Generasi Muda Boro (SGMB) dan beberapa komunitas lainnya. Selain itu malam tirakatan juga dimeriahkan dengan pentas wayang orang yang diperankan oleh umat-umat dari seluruh paroki Boro. Pada minggu paginya acara dilanjutkan dengan perlombaan seperti lomba mewarnai untuk anak-anak, juga pameran hasil bumi oleh para umat sekitar.

Sore harinya acara dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dihadiri oleh sekitar 3000 umat, dengan misa konselebrasi yang dipimpin oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan Kardinal Julius Darmoatmojo, disertai Romo Sunu selaku Provinsial Serikat Yesus, Romo Aria Dewanto selaku Ekonom KAS, dan Romo Puryatno selaku Administrator Keuskupan Agung Purwokerto dan masih banyak lagi yang melibatkan 13 pastor.

Dalam kesempatan tersebut Uskup menyampaikan beberapa hal, yakni proficiat atas diresmikannya taman doa Bunda Maria Pelindung Keluarga serta beliau juga berharap bahwa taman doa ini dapat menjadi tempat untuk menyucikan jiwa dan menyejahterakan umat sekitar seperti gagasan dasar Romo J.B. Prennthaler yakni “Iman ditopang dengan kesejahteraan”. Lalu Uskup juga berbicara mengenai makna bintang seperti tiga raja dari Timur, “Saya berharap dengan adanya taman doa ini, mampu menjadi bintang yang menunjukkan jalan pada keselamatan”, pungkasnya.

Setelah Perayaan Ekaristi Kudus berakhir, dilanjutkan dengan peresmian taman doa secara simbolis dengan penandatanganan batu prasasti oleh Bupati Kulon Progo Drs. H. Hasto Wardoyo Sp.Og. selaku wakil dari pemerintahan dan Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Kehadiran Bupati Kulon Progo ini merupakan sebuah dukungan pemerintah terhadap gereja serta wujud nyata toleransi beragama di Kulon Progo.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan ramah-tamah oleh seluruh umat yang hadir di Wisma Theresia dan ditutup dengan pentas kesenian tradisional “Jathilan”.

Andreas Desca Budi Gunawan

 

(ab)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here