Makna di Balik Logo

330
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Awal September 2018 lalu, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah mengadakan lomba Logo Pastoral Evangelisasi 2019 dengan tema “Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat”. Dari beberapa peserta logo yang berpartisipasi, diadakan seleksi dengan beberapa Kuria KAJ sebagai jurinya. Pemenang dari lomba logo tahun berhikmat yaitu Stella Angelika dari Paroki St Andreas Kedoya, Jakarta Barat. Pada 5 Januari yang lalu, KAJ meresmikan logo “Tahun Berhikmat” ini.

Arti dan makna logo “Tahun Berhikmat” KAJ 2019 :

1. Bentuk elips atau oval berwarna biru melambangkan ikatan kuat Bangsa Indonesia dan saling menyatu. Warna biru dipilih sebagai simbol perdamaian dan cinta kasih yang mewarnai kehidupan Bangsa Indonesia.

2. Di dalam warna biru bagian atas terdapat siluet yang menampakkan kepala perempuan berkerudung. Inilah simbol doa restu Bunda Maria bagi Bangsa Indonesia.

3. Bentuk siluet bunga api berwarna putih menjadi lambang penyertaan Roh Kudus, khususnya Roh Kebijaksanaan yang menaungi Bangsa Indonesia, agar semakin berhikmat, mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Warna putih simbol ketulusan dan kekudusan.

4. Jumlah empat orang adalah simbol sila keempat Pancasila. Digambarkan beraneka warna untuk memperlihatkan pelbagai perbedaan (suku, ras, agama, budaya, bahasa, dll) yang menjadi rahmat Bangsa Indonesia. Sikap saling bergandengan tangan, bersatu teguh membentuk lingkaran yang solid merupakan simbol semangat demokrasi, selalu bermusyawarah untuk mufakat, dan bergotong-royong demi kepentingan bersama, bangsa dan negara. Hal ini sekaligus juga menjadi tanda bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermartabat.

5. Keempat orang yang bergandengan tangan, disatukan oleh rentangan tangan dengan kepala menengadah sebagai simbol rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

6. Sebanyak 17.508 pulau berwarna Bendera Merah Putih mengingatkan kita betapa luas, beragam dalam pelbagai hal, dan tak terhitung kekayaan bumi pertiwi yang bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Konfigurasi elips semakin disempurnakan dan disatukan oleh tagline “Tahun Berhikmat”: “Amal-kan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat”.

Bunda Segala Suku, Bunda Umat Berhikmat
Santa Maria Bunda Segala Suku adalah Bunda Umat Berhikmat yang mempersatukan umat Allah di bumi Indonesia ini dengan latar belakangan yang berbeda-beda (suku, bahasa, agama, golongan, dll). Bunda Segala Suku, Bunda Umat Berhikmat ditandai dengan:

1. Mahkota peta Indonesia, sebagai simbol bersama Bunda Segala Suku, Bunda Umat Berhikmat, kita mau bersyukur atas anugerah negara dan bangsa yang besar dengan segala kekayaannya. Dilindungi oleh Allah yang ditandai oleh simbol keselamatan Salib dengan lingkaran cahaya.

2. Garuda Pancasila bertakhta di dada, menandai semangat Bangsa Indonesia untuk membangun persatuan dan kesatuan dengan mengamalkan nilai-nilai baik kehidupan yang berlandaskan Pancasila.

3. Kerudung Merah Putih, simbol Bendera Bangsa Indonesia.

4. Kebaya brokat putih gading panjang dengan lukisan wayang Dewi Kunthi tua simbol kesabaran penuh kesucian di sisi kanan bawah dan lukisan wayang Dewi Sri simbol kesejahteraan dan kedamaian di sisi kiri bawah.

5. Kain tenun dengan segala maknanya menjadi simbol bahwa kita menghargai dan menjunjung tinggi seni dan budaya bangsa.

6. Selendang biru Nusantara menyiratkan kebijaksanaan dengan kearifan lokal.

7. Tangan yang terbuka adalah tanda bahwa Sang Bunda terbuka untuk menghantar segala harapan dan doa-doa kita kepada Putranya.

8. Latar belakang bernuansa biru dengan paduan seberkas cahaya putih kebiruan adalah lambang kesucian, kedamaian, kebijaksanaan, dan menandakan kualitas hidup yang penuh harmoni, bermartabat. Bersama Bunda Segala Suku, Bunda Umat Berhikmat, semoga segala niat dan usaha kita untuk bertumbuh dalam kasih dan kesucian, dalam hikmat dan
kebijaksanaan, menjadikan hidup kita, keluarga dan komunitas kita seberkas sinar yang menampakkan kemuliaan Tuhan dan ikut mengangkat martabat bangsa kita.

Doa Tahun Berhikmat
Pada Tahun Berhikmat ini disiapkan dua rumusan teks doa berdasarkan periode waktu dengan mempertimbangkan agenda berbangsa kita yaitu Pemilihan Umum yang dilaksanakan pada Bulan April 2019. Dua rumusan doa itu masing-masing akan didoakan pada periode Januari-April 2019 dan Mei-Desember 2019.

Lagu Tahun Berhikmat
Seperti tahun-tahun sebelumnya,
Keuskupan Agung Jakarta memiliki lagu
yang selaras dengan tema Ardas KAJ.
Lagu Tahun Berhikmat 2019 dibuat oleh
Pastor Susilo Wijoyo.

Kita satu saudara bangsa Indonesia,
Bila berbeda pendapat kita mohon hikmat
Kepada Tuhan Maha Bijaksana
Mari mengamalkan Pancasila

Reff.
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Berdamai sejahtera bersama
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Berdamai sejahtera bersama

Coda
Kita berhikmat bangsa bermartabat

Marchella A. Vieba

HIDUP NO.03 2019, 20 Januari 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here