Si Martir Philo-Sophia

192
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Buku Sejarah Filsafat Yunani menjadi
pencerah ketika gawai dan medsos adalah lumbung hoaks. Filsafat Yunani menjadi pintu terbaik untuk mengedukasi berpikir waras. Revisi buku ini menjadi pustaka komplet tentang olah pikir zaman Yunani kuno yang tiada tanding dengan era 4.0 ini. Diurailah embrio pikir mulai Thales, Sokrates, Plato, Aristoteles, hingga usai keemasan Aristoteles yang diklaim era Hellenistis-Romawi dan Neoplatonisme.

Filsafat modern meninggalkan gaya mitologis. Inilah asal mula sains yang berasal dari pencarian tidak kenal lelah tentang realitas. Dari sinilah adab Yunani kuno tidak membedakan ilmu dengan filsafat atau filsafat dengan ilmu. Dikenallah ciri saintifikasi dengan metodologi, prosedur, tata tertib alur pikiran terperinci, koheren, dan sistematis.

Sokrates berciri filsafat antropologispolitis, bergumul mencari kebenaran objektif, pendekatannya natural. Objektivitas merupakan kebenaran kodrati, natural, dan esensial. Berfilsafat itu riskan karena akal budi dituntut mengembara. Aktivitasnya mengejar kebenaran dan kebijaksanaan. Sokrates dituduh subversi karena menyebarkan tudingan ideologi baru.

Etienne Gilson mengklaim Sokrates sebagai “sang martir kebijaksanaan”. Mati karena diri mencari kebijaksanaan. Pencarian Sokrates ini menjadi satire sains terkini. Membaca buku ini menjadi alternatif untuk memahami realitas yang kini dihadapi manusia.

Judul : Sejarah Filsafat Yunani
Pengarang : Prof. Dr. K. Bertens
Penerbit : Kanisius, 2018
Tebal : 312 halaman

Anton Suparyanta

HIDUP NO.34 2019, 25 Agustus 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here