Merasakan Kembali Getaran Cinta

565
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Pengasuh yang baik, bagaimana caranya agar saya tetap bisa merasakan getaran cinta terhadap pasangan saya, seperti awal ketika saya jatuh cinta dengan dia ? Mohon bimbingan.

Emily, Jakarta.

Saudari Emily terkasih, terlepas apakah Anda sudah menikah atau belum, getaran awal saat jatuh cinta pada sebagian besar pasangan memang sulit untuk diulang kembali. Getaran-getaran yang dirasakan pada saat jatuh cinta memang sesuatu yang muncul dengan sangat kuat, bahkan terkadang membuat orang tidak dapat tidur.

Hal itulah yang mendorong secara kuat pasangan yang saling jatuh cinta untuk lebih mendekat satu dengan yang lain, serta ingin mengenal lebih jauh
orang yang menggetarkan hatinya. Dari tahap itu,
lambat laun pasangan akan saling menyadari dan berani mengambil keputusan, bahwa orang inilah jodoh yang diberikan Tuhan bagi dirinya.

Pada pasangan yang sudah menikah atau sudah
lama menikah, getaran-getaran cinta akan termanifestasikan dalam bentuk perhatian-
perhatian yang diberikan kepada pasangan, memberikan kesenangannya dan kesediaan untuk mendengarkan serta kepekaan perasaan akan kebutuhan pasangannya.

Perhatian akan kesukaan, kepekaan perasaan serta kesediaan untuk mendengarkan tersebut akan membuahkan respek dari pasangan yang diperhatikan dan dilayani. Pada gilirannya nanti, pasangan akan membalas dengan memberikan perhatian dan kesukaan atau kesenangannya, sehingga terjadilah proses timbal balik.

Hubungan timbal balik yang digambarkan tersebut lebih lanjut berkembang menjadi dorongan untuk selalu berdekatan atau berubah menjadi keintiman antara keduanya. Keintiman adalah perasaan saling menerima pasangan sebagai orang yang paling utama, sebagai primary group, di mana keduanya selalu dekat, saling tatap muka.

Keintiman adalah komponen emosional dalam cinta, di mana kedua pasangan mengembangkan rasa saling berbagi, saling peduli, menghargai pasangan dan komunikasi yang erat satu dengan yang lain. Bahkan terkadang memiliki cara komunikasi tersendiri dengan inisial tertentu yang hanya dipahami mereka berdua. Keintiman ini juga merupakan kombinasi dari rasa kebersamaan, kepekaan akan kebutuhan pasangan, kedekatan fisik, serta kerelaan untuk berbagi bahkan berkorban demi pasangannya.

Pengorbanan dan kesediaan untuk mendahulukan
kepentingan bersama itulah yang membuahkan kebahagiaan dan getaran-getaran baru. Semakin besar pengorbanan bagi pasangan, serta kesediaan mendahulukan kepentingan pasangan,
akan membuahkan getaran yang semakin besar serta membahagiakan bagi yang berkorban.

Lebih jauh lagi dapat disampaikan, bahwa relasi pada pasangan yang sehat dapat mengambil tanggung jawab terhadap konflik dan memelihara kenyamanan relasi antarpasangan. Masing-masing menghormati karakter serta tak memberi
interpretasi yang negatif terhadap pasangan, sehingga masing-masing dapat mengekspresikan perasaan dengan perkataan maupun seksual tanpa khawatir. Kebebasan berekspresi inilah yang menimbulkan getaran-getaran dalam relasi pernikahan.

Saudari Emily yang baik, berdasarkan uraian tersebut di atas, maka apabila getaran-getaran yang dulu dirasakan saat Anda jatuh cinta dengan pasangan, namun kini tidak merasakan atau
menggebu lagi, tak perlu terlalu dirisaukan. Manusia selalu berubah, bahkan pribadi kita sendiri setiap hari juga berubah. Karena itu, getaran saat jatuh cinta tak selalu harus muncul atau berusaha untuk dimunculkan kembali.

Terpenting adalah relasi dengan pasangan semakin lama semakin nyaman. Ada kebebasan bagi Anda dan pasangan dalam mengekspresikan diri. Hal itu menunjukkan perkembangan yang positif. Modal utama relasi yang nyaman adalah kesediaan untuk saling terbuka, saling menerima, dan menomorsatukan pasangan.

Y. Bagus Wismanto

HIDUP NO.02 2020, 12 Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here