Pancawindu Imamat Mgr. Sensi Potokota: Perayaan Bela Rasa Bagi Dunia

276
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-USKUP Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota pada Senin, 11 Mei 2020, merayakan 40 tahun imamat. Perayaan yang berlangsung dalam kesederhanaan ini dibungkus dalam ucapan syukur dan doa yang mendalam kepada bangsa Indonesia dan dunia khususnya bagi warga yang terdampak Covid-19.

Saat dihubungi, Mgr. Sensi mengatakan, dirinya merasa sangat luar biasa karena atensi, apresiasi, dan sapaan simpatik semua umat. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang dengan caranya telah mendukung panggilannya.

Ia menceritakan bahwa kegembiraan syukur pancawindu imamatnya tak berkurang sedikitpun, karena tidak ada pesta konvensional (apalagi ala Flores). Dalam perayaan ini, lanjutnya, Mgr. Sensi malah menemukan “makna lebih”.

“Ketika syukurku kuikhlaskan hari ini sebagai bentuk bela rasa dengan kegelisahan dan malah dengan derita semua manusia sejagat, yang dicederai wabah tak kenal kompromi Covid-19,” ujarnya.

Ketua Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia ini menjelaskan, ternyata makna imamat sebagai berkat bukan untuk dipuja-puji saja dengan pesta syukur yang lumrah, tapi sesungguhnya harus juga berupa sepenanggungan dengan kondisi miris hidup nyata yang sedang digumuli manusia saat ini.

Meski begitu, Mgr. Sensi dalam perayaan syukur ini merasaka sungguh terberkati karena boleh mengalami makna lain dari rahmat imamatnya. Mgr. Sensi merasakan umat memberi inspirasi, memperkaya, dan membaharui hidupnya lewat cara beriman mereka.

“Doakan saya seperti akupun mendoakan Anda. Mari kita bersatu dalam doa untuk dunia dan kemanusiaan zaman ini yang lagi diuji perilakunya, biar segalanya diperbaharui dan diluruskan semestinya,” ajak Mgr. Sensi di akhir pesannya.

Uskup Sensi ditahbiskan sebagai imam diosesan Keuskupan Agung Ende pada 11 Mei 1980. Ia memilih moto tahbisannya, “Tetapi bukan Kehendakku yang Terjadi, Melainkan Kehendak-Mu.”

Ia terpilih sebagai uskup Keuskupan Maumere pada 14 Desember 2005, bersamaan dengan pendirian Keuskupan Maumere, sebagai pemekaran dari Keuskupan Agung Ende. Ia menerima tahbisan episkopal pada 23 April 2006, dengan penahbis utama Uskup Agung Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadsa SJ.

Uskup Sensi kemudian terpilih menjadi Uskup Agung Ende pada 14 April 2007, setelah kematian Mgr. Longinus da Cunha.

Yusti H. Wuarmanuk

1 COMMENT

  1. Selamat merayakan Pancawindu Imamat Mgr. Sensi. Tuhan senantiasa memberkati Mgr dalam karya kegembalaan di Keuskupan Agung Ende. Doaku

Leave a Reply to Nelis Openg Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here