Kepada Dua Imam Baru Karmel, Uskup Agung Medan Berpesan, Tidak Sekadar Menjadi Imam yang Biasa-biasa Saja

493
Dua imam baru Ordo Karmel berfoto bersama Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap (tengah) seusai Misa di Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara, Selasa, 13/4/2021.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – USKUP Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap mengatakan, tahbisan merupakan ‘proklamasi’ akan dua hal. Pertama, orang-orang yang ditahbiskan adalah pribadi yang dekat dengan Allah karena itu mereka mengetahui cara berpikir dan cara Allah bekerja. Kedua, ‘proklamasi’  bahwa mereka menampakkan wajah Allah yang penuh kasih. Dalam keseharian dan pelayanan, umat seyogyanya melihat hal itu.

Mgr. Kornelius mengemukakan hal ini dalam khotbahnya pada Misa tahbisan imam dua diakon dari Ordo Karmelit, masing-masing Sohmon Ranja Capah, OCarm dan Doni Malau OCarm di Paroki Maria Pertolongan Orang Kristen, Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara, Selasa, 13/4/2021.

Di bagian lain khotbahnya, Mgr. Kornelius mengingatkan kembali tiga tugas imam, yaitu mengajar, menguduskan, dan menggembalakan. “Tidak cukup imam hanya memimpin Misa dan memberkati.  Pertama-tama, tugas imam adalah mengajar. Tugas menguduskan terwujud dalam peribadatan dan Misa. Dalam menggembalakan umat, sikap rela berkorban mesti dikembangkan,” ujarnnya.

Sederhana

Ritus tahbisan digelar secara sederhana. Tidak ada kesempatan sungkeman atau meminta doa restu. Pun tidak semua imam menumpangkan tangan secara langsung kepada kedua neomis. Yang langsung hanya Uskup dan para imam di panti imam.  Saat komuni, imam baru menerimakan Tubuh dan Darah Kristus kepada orangtua/wali terlebih dahulu.

Turut hadir sebagai konselebran, Pastor Ignatius Budiono, OCarm (Provinsial Ordo Karmel Indonesia), Pastor Antonius Manik, OCarm (Komisaris Ordo Karmel Sumatera), dan para imam Karmel lain yang berkarya di Keuskupan Agung Medan, serta beberapa imam diosesan dan Kapusin.

Kehadiran umat dibatasi, hanya 500 orang. Setiap paroki yang dilayani Ordo Karmel mendapat jatah lima orang. Paroki Sidikalang dan Paroki Kristus Raja, Perdagangan mendapat pengecualian karena merupakan tempat asal kedua imam.

Tidak semua imam ikut dalam prosesi pembukaan. Sebagian langsung menempati dua baris terdepan di bangku umat dan tetap mengenakan kasula. Satu deret bangku untuk empat orang.

Hadir pula Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dan beberapa perwakilan organisasi pemerintahan.

Saat ramah tamah, Uskup mengucapkan terima kasih kepada Ordo Karmel karena telah menyumbangkan dua imam baru untuk melayani di Keuskupan Agung Medan. Mereka diberi nasihat untuk menghormati Uskup dengan tidak membuat kebijakan yang tidak sejalan dengan program keuskupan. Laporan-laporan hendaknya disampaikan sebagaimana mestinya.

Uskup juga berpesan, agar para imam baru, terlebih masa pandemi, tidak sekadar menjadi imam yang biasa-biasa saja. Mereka harus inovatif, tidak minimalis, dan menemukan cara-cara baru untuk melayani.

Pastor Doni Malau, OCarm ditugaskan sebagai Vikaris Parokial di Paroki Santo Paulus Pasar Merah, Medan dan Pastor Sohmon Ranja Capah, OCarm sebagai Vikaris Parokial di Paroki Maria dari Gunung Karmel, Tigalingga.

Laporan Frater Gabriel Dibya Panata Lumanto, OCarm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here