Demi Kemanusiaan dan Keselamatan sebagai Hukum Tertinggi, Paroki Kampung Sawah Dirikan Rumah Isolasi Mandiri , Tak Dipungut Biaya: Emergency Call untuk Kita Semua

2585
Pembukaan Rumah Isolasi Mandiri di kompleks persekolahan SMA Pangudi Luhur II, Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat. Hari Wibowo (berdiri mengenakan peci) menyampaikan laporan. (Foto: Dok. Paroki Kp. Sawah)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM– BEKERJA sama dengan pelbagai kalangan, Paroki St. Servatius, Kampung Sawah, Bekasi, Keuskupan Agung Jakarta, menunjukkan kepedulian konkret terhadap para penderita Covid-19 dengan mendirikan DOMUS ISOMAM (Rumah Isolasi Mandiri). “Rumah Isolasi Mandiri ini adalah bentuk nyata kegotongroyongan berbagai pihak demi sebuah misi kemanusiaan,” ujar Romo Yohanes Wartaya, SJ selaku Kepala Paroki Kampung Sawah dalam Pembukaan Rumah Isolasi Mandiri Covid19 yang berlokasi di SMA Pangudi Luhur II, Kampun Sawah Bekasi, Jawa Barat, pada hari Rabu, 28/7/2021.

“Ini adalah misi kemanusiaan, dan keselamatan adalah hukum tertinggi,” imbuh Romo Wartaya kepada hidupkatolik.com.

 

Rumah isolasi tersebut didedikasikan bagi warga sekitar sekolah dan umat paroki yang memerlukan tempat isolasi namun tidak memiliki ruangan/tempat yang layak serta memadai di rumah. Jika dibiarkan mereka isolasi mandiri di rumah, maka dikhawatirkan akan menularkan kepada anggota keluarga lainnya.

Rumah isolasi mandiri ini disiapkan untuk menampung maksimal 50 pasien yang dibagi dalam ruangan pria, wanita dan juga ruangan khusus untuk cluster keluarga.

Kegotongroyongan program ini tampak antara lain dari pihak SMA Pangudi Luhur II yang menyediakan ruang kelas untuk menjadi ruang pasien, dukungan dari Wing I Paskhas TNI AU yang memberikan pinjaman ranjang pasukan, dukungan dari Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid19 berupa tenaga relawan dan peralatan APD, lalu ada juga bantuan teknis dari Komisi PSE – LDD Keuskupan Agung Jakarta. Selain itu, aparat pemerintah daerah mulai RT, RW, Lurah Jatimurni serta Camat Jati Melati dan Puskesmas Jatiwarna menjadi kerja sama ini lebih nyata.

Kepala Paroki St. Servatius, Kp. Sawah, Romo Yohanes Wartaya, SJ (duduk, kedua dari kanan) bersama tim gabungan Rumah Isolasi Mandiri. (Foto: Dok. Paroki Kp. Sawah)

Dalam laporannya, Hari Wibowo selaku Wakil Ketua Panitia Penggerak Tahun Refleksi(PPTR) Paroki Kampung Sawah St. Servatius mengatakan bahwa Tim Pusat Penanggulangan Covid19 adalah para individu yang dengan penuh semangat siap melayani dan menyiapkan ini semua.

“Persiapan yang dilakukan tidak lebih dari seminggu setelah kami bertukar pikiran dengan Paroki Bojong Indah, Romo Kristiono Puspo, SJ sebagai Ketua Komisi PSE-LDD KAJ. Semoga apa yang diberikan ini  menjadi berbuah kebaikan bagi warga/umat yang membutuhkan lokasi isolasi,” ujar Hari Wibowo.

Hari juga mengatakan bahwa tim sudah berusaha menyiapkan berbagai hal secara cermat, mulai fasilitas tempat istirahat, ruang bersantai, dapur dan MCK, konsumsi sampai pengelolaan sampah infeksius.

Prasetyo Nurhardjanto dari Satgas Penanganan Covid19 (kiri) berjabat tangan dengan perwakilan TNI AU. (Foto: Dok. Paroki Kp. Sawah)

Sementara Prasetyo Nurhardjanto dari Satgas Penanganan Covid19 menyampaikan dukungannya atas program ini. Inisiaitif seperti yang dilakukan umat Katolik Kampung Sawah semoga menginspirasi kelompok-kelompok lain melakukan hal yang sama.

“Ini adalah emergency call untuk kita semua, tidak melihat suku, agama. Ini adalah laboratorium kemanusiaan yang sedang diuji di tengah pandemi, “ tegas Prasetyo.

Pembukaan Rumah Isolasi Peduli Tangani dilakukan secara singkat dan sederhana dihadiri semua unsur yang terlibat dalam program ini.

Laporan Paroki Kp. Sawah/Prasetyo/Hari Wibowo/fhs

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here