Bruder Antonius Parjana, FIC: Kerja Sama Menemukan Formula yang Tepat

311
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – PJJ menimbulkan persoalan tersendiri, baik bagi sekolah, anak, maupun orangtua, maka perlu bekerja sama untuk menemukan formula yang tepat dalam proses pelayanan pendidikan.

SEJK tahun 1994, Bruder Antonius Parjono, FIC tak pernah lepas dari dunia pendidikan yang dikelola pra Bruder FIC. Dengan jam terbang tinggi, sejak tahun 2020, kelahiran Kulon Progo, 26 November 1968 ini kini mengemban amanat sebagai Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Domenico Savio, Semarang, Jawa Tengah. Menyambut HUT ke-85 sekolah ini pada Agustus lalu, HIDUP mewawancarinya via WhatsApp. Berikut petikannya:

Apa suka dan duka memimpin sekolah dengan tradisi yang sudah panjang?

SMP Pangudi Luhur Domenico Savio (seterusna disingkat: Domsav) adalah sekolah yang besar karena sekolah ini memiliki 11 paralel,  33 kelas, dan muridnya 1045 saat ini.  Sekolah ini juga  memiliki 74 tenaga pendidik dan kependidikan. Namun sekolah ini melayani seluruh kalangan strata sosial, dari yang sangat perlu dibantu, sampai mereka yang dengan latar belakang sosial ekonominya dibilang bisa membantu yang lain. Sekolah ini melayani anak-anak yang tidak hanya berasal dari Kota Semarang saja, namun  juga dari daereah Kudus,  Demak, Jepara, Ungaran, Kendal,  Bawen, Ambarawa, dan sekitanya.  Secara umum mereka yang sekolah di sini adalah mereka yang keluarga besarnya (kakek, nenek, orangtua, saudara, kenalan)  pernah sekolah di sini, sehingga bisa dikatakan Domsav adalah sekolah keluarga.

Domsav ini merepresentasikan kehadiran para Bruder FIC dan Yayasan Pangudi Luhur (YPL).  Maka siapapun yang bergabung, menjadi keluarga besar Bruder FIC dan YPL.

Bukan untuk membusungkan dada, sekolah ini sarat dengan prestasi, baik secara akademis maupun nonakademis, sehingga siapapun yang menjadi bagian dari Domsav, entah sebagai tenaga pendidik maupun kependidikan, ikut ambil bagian dalam mempertahankan tradisi baik ini, sesuai dengan kemampuan  yang dimilikinya.

Di masa Covid -19 ini, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam mempersiapkan proses pembelajaran, apalagi dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang selama ini tidak pernah terlintas di kalangan para pendidik, akan terjadi situasi seperti ini. Namun untuk tugas pelayanan dan kerasulan ini, para pendidik berusaha untuk belajar dengan menggunakan teknologi, (Informasi dan Komunikasi) untuk dapat melakukan proses pembelajaran secara daring.

Keadaan ini memacu para pendidik untuk terbuka dan belajar  lagi, menggunakan  teknologi untuk dapat melayani peserta didik, dan orangtua dalam mendampingi anak-anak mereka di rumah, secara maksimal.

Tentu semuanya juga tergantung dari sarana prasarana, dan fasilitas yang mendukung. Tidak jarang dijumpai bahwa sarana pendukung ini, ada beberapa anak dan orang tua yang menemui kendala.

Apa yang membuat Bruder selalu semangat?

Tugas ini adalah tugas pelayanan, pengutusan, dan kerasulan, yang dipercayakan Tuhan melalui  FIC dan/atau YPL. Maka saya, di mana pun ditugaskan, akan menjalankan  tugas  sesuai dengan kemampuan saya. Ini menjadi bentuk pertanggungjawaban yang nyata kepada Tuhan, FIC, dan YPL.

Rekan-rekan dalam unit kerja yang penuh antusiasme dalam memberikan pelayanan kepada  peserta didik dan orangtua peserta didik. Mereka saling membantu, terlebih dalam pemanfaatan sumber belajar maupun dalam pembuatan media belajar, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Para Pengurus YPL selalu memberikan pendampingan, baik pendampingan para pendidik, maupun memberikan  fasilitas lainnya, bagi terlaksananya  karya kerasulan pendidikan di sini.

Para Pengurus Komite Sekolah yang selalu mensupport dan memberikan  dukungan yang dibutuhkan  untuk pelayanan  di  sini.

Stakeholder dalam hal ini orangtua peserta didik, yang memberikan kepercayaan penuh, karena mereka juga tetap memantau, mendampingi, dan mendukung dalam pendidikan dan pengembangan putra- putri mereka .

Semangat  para Domsavian — sebutan untuk peserta didik dan alumni SMP PL Domenico Savio — untuk terus menjadi yang terbaik, “Domsav is the best, prestasi penting jujur yang utama, dan menjadi insan  yang LUAR BIASA”.

Tantangan apa yang dihadapi saat ini terutama dengan PJJ?

Para pendidik, terutama yang sudah senior, harus berani untuk belajar lagi, terutama dalam berinovasi menggunakan sarana yang berbasis teknologi dan informasi (Office 365, dst.) dan harus berani rendah hati untuk belajar bersama yang lebih muda utuk pembuatan media pembelajaran, berbasis online.

Peserta didik harus membiasakan dengan pembelajaran secara daring, dan setiap peserta didik tentu memiliki tantangan dan kesulitannya tersendiri.

Para orangtua tidak pernah disiapkan untuk menjadi “guru” di rumah sendiri, dan untuk “mengajar” anaknya sendiri.

Soal sarana pendukung, tantangan yang paling utama adalah kestabilan jaringan internet, sinyal, listrik, dan tentu juga dukungan perangkat yang digunakan untuk pembelajaran online.

Bagaimana mengatasinya?

Diadakan pelatihan dengan melibatkan tutor sebaya  pada MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) mulai dari penyusunan silabus, RPP, modul pembelajaran, media pembelajaran, dan lain sebagainya. Wali kelas bekerja sama dengan orangtua peserta didik, untuk selalu berkomunikasi, dalam proses PJJ. Jika ditemukan permasalahan akan dibantu Guru Bimbingan Konseling, untuk mencari solusi bersama.

Pendampingan peserta didik yang mengalami kesulitas belajar secara intensif, dengan persetujuan orang tua, dan menerapkan protokol kesehatan.

Bagaimana dengan para guru agar canggih dalam menggunakan tekhnologi baru?

Kami mengusahakan sarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, mengadakan pelatihan menggunakan alat-alat yang dibutuhkan untuk daring, memfasilitasi guru membuat modul pembelajaran, dan membuat media pembelajaran online.  Kami juga mengundang nara sumber  (daring) sesuai bidang keahliannya masing-masing untuk memberikan pendampingan dan pelatihan  bagi para pendidik. Kami menyediakan fasilitas yang mendukung pembelajaran jarak jauh, bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengadaannya. Kami memberikan keleluasaan kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk berkreasi sesuai talenta mereka masing-masing, dengan keyakinan bahwa mereka akan ikut mengembangkan dan mempromosikan sekolah ini kepada masyarakat.

Bagaimana rencana ke depan jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM)?

Jika sudah diizinkan untuk pelaksanakan PTM, maka kami akan melaksanakannya. Hal ini tentunya jika sudah memenuhi persyaratan tertentu, dengan protokol kesehatan. Namun yang paling utama adalan dukungan dari para orangtua, dengan memberikan ijin, dengan memberikan Surat Pernyataan yang bermeterai.

Kami meyakini, jika PTM sudah diizinkan, tentu secara bertahap, oleh karena itu sekolah tetap melayani anak-anak dan orangtua, baik yang daring maupun yang luring.

Kami menyiapkan model pembelajaran dengan Hybrid learning classroom, sehingga model ini antara pembelajaran daring dan luring dapat dijalankan secara bersamaan (jika diizinkan PTM 50%),  sehingga guru dapat melayani secara bersama-sama dan dalam waktu yang bersamaan. Demikian juga untuk peserta didik yang belajar secara online dapat berkomunikasi secara langsung dengan guru dan peserta didik yang belajar di sekolah.

Tantangan apa yang dihadapi para guru secara pedagogis?

PJJ menimbulkan persoalan tersendiri, baik bagi sekolah, anak, maupun orangtua, maka perlu bekerja sama untuk menemukan formula yang tepat dalam proses pelayanan pendidikan

Secara keilmuan dan penggunaan tehnologi informasi dan komunikasi, para pendidik yang masih muda menguasainya, namun dari sisi pedagogis mereka masih harus mau belajar bersama rekan sejawat yang lebih senior.

PJJ memberikan tantangan dan semangat kepada para pendidik untuk berkreasi. Mereka menjadi kreatif dan melek teknologi, dan selalu berupaya untuk dapat melayani peserta didik secara optimal, guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Domsav selalu mengupayakan untuk menjadi yang terbaik, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, selalu berinovasi dan berkreasi dalam mendampingi para pendidik dan tenaga kependidikan, dengan menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan.

Apa harapan Bruder di 85 tahun ini?

Kami tetap bisa melayani masyarakat, sampai kapan pun, tanpa luntur kualitas pelayanannya, meskipun zaman terus berubah, dan kompetitor semakin banyak dan menantang. Semoga kehadiran kami semakin dipercaya masyarakat Semarang dan sekitarnya, sehingga semakin banyak calon orangtua yang menyerahkan pendidikan putra-putri mereka. Semoga kehadiran kami semakin berguna untuk membantu masyarakat dalam bidang pendidikan (karakter) anak. Semoga kehadiran kami dapat membantu Gereja dalam pengembangan pewartaan kerajaan Allah, sehingga semakin banyak orang yang bergabung dengan kami.

Domsav Choir rekreasi saat bertanding di Singapura. (Foto: Dok Domsav)

Kami adalah salah satu karya pendidikan di bawah naungan YPL, yang dikelola Bruder FIC. Dan sampai saat ini Domsav masih boleh hadir dan  melayani masyarakat. Dalam hal ini, kami mohon dukungan, arahan, bimbingan dari para pihak,  untuk meningkatkan pelayanan kami.   Kami akan selalu berusaha memberikan pendidikan yang terbaik kepada seluruh peserta didik, dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, yang menjadi mitra sekolah, dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan karakter, yang dilandasi dengan iman, dan keyakinan sesuai norma yang berlaku, yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk semua alumni: kalian tetap menjadi generasi terbaik pada zamannya. Tetaplah menjadi bintang, dan tetaplah menjadi insan yang LUAR BIASA, dengan dilandasi kejujuran, dan dalam semangat Santo Domenico Savio, di mana pun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Perjuangan Domsavian  selanjutnya adalah memaknai keberhasilan yang telah digenggam untuk menjadi pemacu dan motivasi dalam meraih mimpi di kemudian hari.

F. Hasiholan Siagian

HIDUP, Edisi No. 37, Tahun ke-37, Minggu, 12 September 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here