web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Jalani Hari Studi dan Refleksi: Para Formator Seminari Diajak Memahami Perannya

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Di bawah sorotan tema “Mewujudkan Gereja Sinodal dalam Konteks Pembinaan Calon Imam di Seminari”, para Romo formator dari Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru, Jayapura, Papua, berkumpul dalam suasana hening dan teduh. Selama tiga hari, 9–11 Juli, mereka menjalani hari-hari studi sekaligus semi-retret di Panti Semadi, Tomohon, Sulawesi Utara.

Romo Dr. Gregorius Hertanto Dwi Wibowo, MSC — akrab disapa Romo Her — menjadi pembimbing rohani mereka. Ia memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana, tetapi menembus inti panggilan: “Siapa kita, dan di mana kita?”

Romo Her mengingatkan, seorang formator bukanlah sekadar pengajar atau pengawas. Ia adalah imam yang diutus Uskup, bekerja dan bertindak atas namanya, untuk menilai dan membimbing calon-calon imam hingga siap atau belum layak menerima tahbisan. “Di seminari, Tuhan sudah mengirimkan para pekerja untuk tuaian yang banyak di Papua. Kita hanyalah pembantu, fasilitator. Pembina sejati mereka adalah Roh Kudus sendiri,” tegasnya.

Baca Juga:  Maria Bunda Penasihat Baik Resmi Jadi Pelindung

Maka, tugas formator tidak berhenti pada kurikulum atau aturan. Ia harus menjadi rekan seperjalanan, sebagaimana Yesus berjalan bersama dua murid menuju Emaus. Yesus tidak terburu-buru meluruskan pikiran mereka. Ia lebih dahulu mendengarkan, memberi ruang bagi pergulatan batin, membiarkan mereka menuturkan kegelisahan yang mengendap di hati.

“Begitu pula kita,” kata Romo Her, “mewujudkan semangat Gereja sinodal dalam pembinaan berarti hadir, mendengar, dan berjalan bersama para formandi.” Ia lalu menyebut kualifikasi penting yang harus dimiliki formator: iman yang kokoh, cita rasa pastoral, semangat persekutuan, kematangan manusiawi dan keseimbangan psikologis, kasih yang jernih tanpa amarah berlebih, telinga yang mau mendengar, hati yang mau berdialog.

Baca Juga:  Penyuluh Katolik Berkolaborasi dengan Komunitas Doa Santa Faustina Melaksankan Pembinaan Iman di Rutan Wirogunan

Hari-hari hening itu ditutup dengan Misa bersama para Suster Novis dari tarekat SJMJ Provinsi Manado. Dalam sambutannya, Rektor Seminari Tinggi Yerusalem Baru, Romo Abraham Nusmese, mengungkapkan rasa syukur. “Pengalaman iman yang Romo Her bagikan sungguh berharga. Kami belajar langsung dari Yesus, Sang Formator Sejati, untuk mengedepankan logika hati dalam mendampingi para formandi.”

Di Tomohon, para formator Papua menemukan kembali langkah mereka. Seperti dua murid Emaus, mereka pulang dengan hati yang menyala, siap berjalan kembali bersama para calon imam — bukan sekadar sebagai guru, tetapi sebagai sahabat seperjalanan.

Rm. Theo Amelwatin, Jayapura

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles