web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Ketua Lembaga Biblika Indonesia, Pastor Albertus Purnomo, OFM: Hormati, Pelihara, dan Perbarui Bangunan Gereja

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 9 November 2025. Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran: Yeh.47:1-2, 8-9, 12; Mzm.46:2-3, 5-6, 8-9; 1Kor.3:9c-11, 16-17; Yoh.2:13-22

SACROSANTA Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput” (Gereja Lateran yang maha kudus, ibu dan kepala seluruh gereja di kota [Roma] dan dunia). Terpampang di fasad Basilika Santo Yohanes Lateran, inskripsi ini menunjukkan keunikan, keagungan dan keunggulan bangunan gereja ini dibandingkan geeja lainnya. Sekalipun sekarang ini Basilika Santo Petrus di Vatikan lebih banyak menjadi pusat perhatian publik, Gereja Santo Yohanes Lateran, di mana katedra Paus sebagai Uskup Roma berada, tetap melambangkan otoritas tertinggi di gereja Katolik Roma.

Dalam sebuah homili pesta Basilik Lateran (2008), Paus Benediktus XVI mengatakan, “Allah menghendaki untuk membangun Bait Allah rohani di dunia, yaitu sebuah komunitas yang menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (bdk.Yoh. 4:23-24). Namun, perayaan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya bangunan fisik tempat komunitas berkumpul untuk melambungkan puji-pujian kepada Allah. Oleh karena itu, setiap komunitas berkewajiban untuk merawat dengan seksama bangunan suci miliknya, yang merupakan warisan historis religius yang berharga.

Baca Juga:  Maria Bunda Penasihat Baik Resmi Jadi Pelindung

Untuk itu, marilah kita mohon dengan perantaraan Maria yang kudus, agar ia menolong kita menjadi, seperti dirinya, “rumah Allah,” Bait Suci kasih-Nya yang hidup.” Selain mengingatkan komunitas umat Kristiani sebagai Bait Suci, Paus Benediktus menekankan pentingnya untuk merawat, memelihara dan menjaga gereja maupun tempat suci lainya dalam tradisi Katolik dengan setia. Mengapa demikian? Inspirasi untuk menemukan alasannya dapat ditemukan dalam visiun nabi Yehezkiel dan tindakan profetis Yesus di Bait Allah.

Di pembuangan Babel, nabi Yehezkiel mengalami sebuah visiun, bahwa dirinya dibawa oleh malaikat TUHAN untuk melihat Bait Suci. Sebuah sungai keluar dari Bait Suci, tempat di mana TUHAN hadir, memberikan kehidupan bagi semuanya karena sentuhan airnya. Bermula dari aliran air kecil, sungai itu kemudian mengairi gurun, memurnikan laut, dan menyuburkan pohon-pohon sehingga dapat berbuah setiap bulan. Visiun ini memperlihatkan kuasa dari Bait Suci.

Kehadiran Ilahi di Bait Suci merupakan sumber dari mana kasih karunia Allah terus berkembang dan terus mengalir. Visiun Yehezikel ini menunjukkan bahwa Bait Suci bukanlah sekadar bangunan. Kehadiran Ilahi di dalamnya membuatnya sebagai sumber pembaruan bagi segenap ciptaan, khususnya diri manusia. Demikian pula halnya, Basilik Lateran dan gereja-gereja Katolik di dunia, di mana Yang-Ilahi hadir, dapat membawa kesegaran rohani, kesembuhan jiwa, dan berkat yang melimpah.

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

Injil Yohanes menceritakan kisah legendaris, yaitu Yesus yang membersihkan Bait Allah dengan semangat berapi-api seperti seorang nabi. Yesus melakukan ini karena melihat penyalahgunaan fungsi Bait Suci. Alih-alih sebagai rumah untuk berdoa, Bait Suci telah berubah menjadi pasar hewan kurban dan jual beli mata uang.

Sebagai orang Yahudi, Yesus pasti menyadari, Bait Allah adalah tempat paling sakral karena kehadiran ilahinya. Lebih dari itu, tindakan Yesus ini juga sebagai langkah awal untuk menunjukkan kebenaran yang lebih dalam, yaitu bahwa Bait Suci yang sejati adalah tubuh-Nya sendiri. Ia adalah kediaman ilahi yang baru dan kekal. Bait Suci di Yerusalem dibakar dan dihancurkan oleh pasukan Romawi pada 70 M. Namun, Yesus Kristus yang bangkit telah menjadi “Bait Suci” abadi yang dibangun oleh kuasa Roh Kudus dan menjadi kiblat bagi para pengikut-Nya.

Baca Juga:  Dalam Misa di Beirut, Paus Leo: Bebaskan Hati Kita untuk Membawa Perdamaian dan Keadilan ke Lebanon

Dalam pesta Basilik Lateran ini, visiun Yehezkiel dan tindakan Yesus yang memurnikan Bait Suci sebenarnya mendorong kita untuk senantiasa menghormati, memelihara, dan memperbarui bangunan gereja dan tempat-tempat suci kita. Sebab, seperti Basilik Lateran, bangunan gereja sejatinya adalah simbol persatuan umat Katolik.

Bangunan gereja juga mampu membangkitkan rasa persaudaraan, melahirkan dukungan satu sama lain, dan menjadi sumber pembaruan iman dan penyembuhan rohani kita. Meskipun kekuatan dan kekokohan gereja terletak dalam kualitas hidup setiap anggotanya, bangunan gereja juga tidak boleh diabaikan karena di situlah memancar kekuatan yang menyegarkan jiwa dan roh anggota gereja.

Basilik Lateran dan gereja-gereja Katolik di dunia, di mana Yang-Ilahi hadir, dapat membawa kesegaran rohani, kesembuhan jiwa, dan berkat yang melimpah

Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 45, Tahun Ke-79, Minggu, 9 November 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles