Berjalan Bersama Penyandang Disabilitas

294
Para penyandang disabilitas mengikuti jalan santai dalam rangka HUT ke-55 tahun LDD KAJ. [HIDUP/Maria Pertiwi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Mensyukuri perayaan 55 tahun pelayanan Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ), serangkaian acara digelar, mulai dari bakti sosial, pengobatan gratis, fun walk atau jalan santai hingga pasar murah. Perayaan syukur ini mengusung tema “Jembatan Memuliakan Martabat Manusia”.

Pada Minggu, 6/8, fun walk dan pasar murah bagi penyandang disabilitas diselenggarakan LDD KAJ bekerjasama dengan Lingkungan St Clara Paroki St Regina Caeli, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Selain dalam rangka HUT ke-55 LDD KAJ, acara ini juga dilaksanakan untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.

Para penyandang disabilitas mengikuti jalan santai dalam rangka HUT ke-55 tahun LDD KAJ. [HIDUP/Maria Pertiwi]
Para penyandang disabilitas diajak untuk melakukan olah jasmani, olahraga dengan jalan santai mulai dari area Gedung Karya Sosial KAJ, menyusuri Jalan Veteran, hingga menuju Monumen Nasional (Monas), sebelum akhirnya kembali ke kompleks Gedung Karya Sosial KAJ.

Jalan santai ini juga menjadi ajang untuk melakukan kampanye kepada masyarakat mengenai kepedulian dan kepekaan terhadap penyandang disabilitas. Pun terkait aksesbilitas sarana prasarana umum bagi penyandang disabilitas. Misalnya mengenai trotoar yang ramah disabilitas.

Sr Maria BKK dan para pendamping membagikan stiker kepada masayarakat yang mereka temui dan para pengunjung Monas. Striker ini berisi ajakan untuk peduli dan peka terhadap para penyandang disabilitas. “Kita ajak masyarakat untuk peka terhadap mereka ini. Kalau di jalan bertemu mereka, ada lubang atau pohon, tiang ya diberitahu atau diarahkan jalan mereka, khususnya untuk yang tuna netra,” ungkap Sr Maria BKK.

Kampanye peduli dan peka terhadap disabilitas dilakukan dnegan memnbagikan stiker kepada masyarakat. [HIDUP/Maria Pertiwi]
Keceriaan mewarnai acara jalan santai ini. Sambil ngobrol dan bersenda gurau para penyandang disabilitas terus berjalan dan saling memberi semangat satu sama lain. Mayoritas dari mereka adalah tuna rungu dan tuna netra. Ada juga beberapa tuna daksa dan tuna grahita.

Mereka yang tuna netra, berbaris dan memegang pundak kawan di depan mereka. Ada juga tuna netra yang bergandengan tangan sambil menggenggam seutas tali selama berjalan.

Para pendamping dan relawan mendampingi di depan dan samping mereka sembari menginformasikan ada bangunan apa di sekitar mereka. Pun mengingatkan bila ada lubang, tiang listrik, pot di depan mereka.

Salah seorang peserta jalan santai, Freddy yang menyandang tuna netra mengungkapkan, “Saya senang bisa ikut jalan-jalan ini, meskipun capek juga. Tapi senang bisa bertemu teman-teman yang lain.”

Hal senada juga diungkapkan Suryo Pramono. “Lumayan juga jalannya karena biasanya hanya berjalan tidak jauh tapi senang jadi sekalian olah raga dan menikmati kebersamaan dengan teman-teman,” ujarnya diiringi tawa.

Maria Pertiwi

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here