Berkobar Melayani Dia

211
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta.” (Markus 13:35)

Hari Minggu Adven pertama ini berbarengan dengan pesta St.Fransiskus Xaverius, Santo pelindung misi. Sewaktu muda, Fransiskus Xaverius sudah tentang kemuliaan dunia.

Dia memiliki cita-cita dan kemauan yang begitu tinggi. Mengenai hal ini, Ignatius Loyola, teman sekamarnya pernah mengujinya, “apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetap ia kehilangan nyawanya (Mrk 8:36).”

Pertanyaan itu mengiang dalam pikirannya. Mulai sejak itu, dia mulai mengubah tujuan hidupnya.Semangat dan kemauannya tetap membara, tetapi sekarang bukan untuk dirinya saja. Semangat yang membara itu ditujukan demi besarnya kemuliaan Tuhan.

Penugasan ke tanah misi adalah bagian dari mewujudkan cintanya yang besar kepada Tuhan. Sembari merambah ke dunia baru, Fransiskus, dengan setia dan tekun, terus mengusahakan keselamatan jiwa-jiwa.

Dia mempersiapkan orang-orang yang dilayaninya untuk mengenal Yesus. Dia sekaligus mempersiapkan dirinya sebagai pelayan Raja Abadi.

Dalam injil hari Minggu ini, Yesus menekankan perihal kesiapsediaan dan berjaga-jaga. Sikap waspada dan berjaga-jaga adalah sikap pokok dari manusia rohani.

Banyak cara bisa dibuat. Salah satunya seperti yang dibuat Fransiskus Xaverius, yakni memelihara terus semangat dan kobaran untuk melayani Dia, *menyelamatkan jiwa-jiwa demi besarnya kemuliaan Tuhan.* (DSO).

Doa: Tuhan Yesus, dalam masa adven ini, Engkau mengajak kami untuk berjaga-jaga. Kobarkanlah diri kami, agar kami selalu bersemangat dalam menyebarkan kasih-Mu serta setia melayani Engkau lewat sesama kami, amin.

Sumber: Memetik Keheningan, renungan harian kerasulan doa, Juli-Desember 2017.


Fransiskus Xaverius lahir di Spanyol pada 7 April 1506. Setelah menjalani studi di Paris, Fransiskus ditahbiskan menjadi imam di Roma pada 24 Juni 1537.

Lima tahun berikutnya, ia berkarya di antara kaum miskin di India Selatan, Malaka dan hingga Pulau Ambon, Maluku. Tahun 1549 ia tiba di Jepang dan dalam perjalanan misioner ke Cina, Ia meninggal pada 3 Desember 1552.

Ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada 25 Oktober 1619 dan dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada 12 Maret 1622 bersama St.Ignatius dari Loyola, St.Teresa dari Yesus, St.Filipus Neri, St.Isidorus si Petani dan bersama St.Teresia dari Lisieux pada tahun 1904 dinyatakan oleh Paus Piux X sebagai pelindung misi. (sumber: jezuieten.org, katolsk.no)

 

(A.Bilandoro)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here