Kemiskinan Injili

374
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com Pw St Fransiskus dari Asisi; Ayb 19-21-27; Mzm. 27:7-8a,8b-9abc,13-14; Luk 10:1-12

DI tengah aneka cobaan yang menimpanya sampai hancur, Ayub tidak kehabisan pengharapan. Ia menegaskan imannya, mengakui Allah yang hidup dan bangkit.
Kehilangan harta milik dunia tidak menghalangi mata hatinya untuk melihat Allah, yang tidak mampu dilihat oleh para musuhnya.

Ayub merana bukan karena kemiskinan dan kehancuran yang menderanya tetapi karena sanubarinya rindu akan Allah. Injil hari ini mengungkapkan semangat kemiskinan yang diminta Yesus dari murid-murid yang diutus-Nya.

Jangan membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut (10:4), makan dan minum apa yang diberikan orang kepadamu, dan jangan berpindah-pindah rumah (10:7). Kemiskinan Injili
memberi kekayaan tak ternilai yaitu semangat lepas bebas.

Dalam semangat lepas bebas, harta benda dan kekayaan apa-pun tak pernah menjadi tujuan, melainkan sarana untuk mengabdi Allah. Teladan kemiskinan Injili yang amat
cemerlang bagi kita adalah Santo Fransiskus Asisi.

Ia anak seorang pedagang kain yang kaya di Italia pada abad ke-12, yang berani meninggalkan semua kekayaan dan warisannya karena mengambil keputusan untuk hidup miskin bagi Allah.

Penolakan dan ancaman dari sang ayah tidak menghalangi kerinduannya akan Allah. Fransiskus memeluk kebahagiaan dari kemiskinan Injili sehingga ia mampu menjadi sahabat Allah dan sahabat semua ciptaan di bumi ini.

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here