Permenungan Kitab Taurat

216
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 18:35-43

MAZMUR 1:1-4 merupakan pembuka sekaligus rangkuman dari 150 bab dalam Mazmur. Mzm 1:1 secara jelas membandingkan cara hidup orang benar dan orang fasik (jahat). Orang benar digambarkan sebagai kebalikan dari orang fasik, yang disebut juga sebagai orang berdosa dan kumpulan pencemooh.

Orang benar disebut “yang berbahagia”. Ungkapan ini merupakan pujian bukan hanya atas harta kekayaan, kemasyuran seseorang, tetapi pujian atas kegigihan iman yang telah ditunjukkannya sepanjang hidup. Orang benar digambarkan tidak berjalan (menurut nasihat orang fasik), tidak berdiri (di jalan orang berdosa), tidak duduk (dalam kumpulan pencemooh).

Berjalan, berdiri, duduk mencerminkan dinamika hidup manusia sehari-hari. Jadi orang dikatakan benar bukan hanya karena ia tahu atau belajar apa yang benar, atau melakukan kebenaran hanya di tempat ibadah saja. Tetapi orang benar itu sungguh bergulat untuk menghidupi kebenaran itu dalam konteks hidupnya sehari-hari. Mzm 1:2 menegaskan kesukaan orang benar adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam.

Di sini kita bisa melihat peran Kitab Taurat dalam kehidupan orang benar, sekaligus kaitan Kitab Mazmur dengan Kitab Taurat. Kitab Taurat mengacu pada lima Kitab Taurat Musa. 150 bab Mazmur juga bisa dibagi menjadi lima bagian. Hal ini kiranya bukan tanpa maksud.

Kitab Mazmur dipandang sebagai sebuah meditasi umat beriman terhadap Kitab Taurat.

Akhir hidup orang fasik akan mengalami kesia-siaan (ay.4). Pembuka Kitab Mazmur menawarkan pilihan hidup, tawaran, dan undangan karena hidup orang beriman pada dasarnya adalah jawaban atas undangan kasih Allah yang telah dialami dan diimaninya.

 

Pastor Josep Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here