In Memoriam, Romo Frans Doy dalam Pelayanan Retret Meditasi Anak dan Remaja

1084
5/5 - (1 vote)

Sharing Fransin dan Pricilia
Sebelum mengikuti Program Meditasi, Pricilia dan Fransin mengaku malas belajar dan berdoa, kalau belajar seperti dikejar waktu sehingga merasa stres dan tertekan. Lebih jauh, setelah mengikuti program tersebut, mereka memberikan kesaksian;

  • Sekarang sudah bisa mengatur sendiri waktu belajar. Sebelum belajar, melakukan doa meditasi singkat, sehingga lebih bisa konsentrasi dan hasilnya kalau dulu cuma langganan angka 7 paling tinggi, sekarang bisa mendapat angka sempurna 10.
  • Sudah bisa bangun pagi sendiri.
  • Sudah bisa berdoa sendiri, bahkan sekarang mengingatkan kedua orang-tua mereka untuk berdoa bersama.
  • Sekarang sudah bisa mengontrol emosi. Jika ada perbedaan pendapat bisa mengajak teman untuk mencari solusinya. “Padahal dulu sebelum ikut meditasi kadang-kadang diam-diaman dan musuhan terhadap teman,” ujar Fransin yang diamini oleh Pricilia.

Fransis dan Pricilia (berbaju merah) mengakui/ mengalami perubahan yang lebih baik setelah mengikuti Program Meditasi. [dok.ist.]
Mereka memberikan saran, kalau sedang kesal atau marah, bisa melakukan meditasi singkat dengan menarik dan melepas nafas serta membayangkan Yesus dan tersenyum, lalu emosi menjadi reda.

“Sekarang lebih mandiri dan punya kemauan sendiri untuk belajar. Berani bersosialisasi dengan teman dan orang lain. Kalau dulu malu-malu, sekarang lebih percaya diri,” tutur Fransin.

Sementara Pricilia turut menyampaikan salah satu manfaat dari latihan lanjutan. “Kalau dulu mendapat nilai tujuh sangat susah, jika bisa mendapat nilai enam atau tujuh bersyukur, tetapi sekarang pelajaran seperti IPS- MATEMATIKA- BIOLOGI- FISIKA- KIMIA sudah bisa mendapat nilai delapan, sembilan atau sepuluh.”

 

Laporan: Fr. Suba Wilhel
Antonius Bilandoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here