HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan IV Paskah. Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3.21-22.25-27; Yoh. 13:16-20.
KISAH Para Rasul bab 13 ini mengajak kita masuk ke dalam dinamika pewartaan awal Gereja. Ketika berada di Sinagoga Antiokhia Pisidia, Paulus tidak langsung berbicara tentang Yesus. Ia justru mulai dari awal: pembebasan dari Mesir, perjalanan di padang gurun, masuk ke Kanaan, masa para hakim, lalu raja-raja sampai Daud. Baru setelah itu, ia mengarah pada Yesus, sebagai puncak dari janji Allah.
Ini bukan sekadar strategi retoris. Paulus ingin menunjukkan bahwa karya Allah berjalan terus, setia dari generasi ke generasi, sampai pada Kristus. Bahkan kegagalan Yohanes Markus yang “mundur di tengah jalan” tetap disebutkan (ay. 13), seolah Paulus mau bilang: kegagalan manusia tidak menghalangi kesetiaan Allah.
Perjalanan Paulus ini mengajak kita membaca ulang hidup kita. Luka dan kegagalan bukan akhir. Semua bisa menjadi bagian dari kisah keselamatan. Pertanyaannya bukan apakah kisah hidup kita itu sudah sempurna atau tidak, tapi apakah kita siap bersuara, seperti Paulus, saat Tuhan membuka kesempatan untuk bersaksi.
Pastor Bernadus Dirgaprimawan, SJ
Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma