HIDUPKATOLIK.COM – PW. St. Karolus Lwanga dkk. Kis. 20:17-27; Mzm. 68:10-11,20-21; Yoh. 17:1-11a.
“AKU tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11).
Yohanes 17 merupakan doa Yesus bagi kita, para murid-Nya. Doa ini dipanjatkan Yesus kepada Allah Bapa-Nya agar para pengikut-Nya dikuatkan dalam penderitaan yang segera tiba. Dalam Yohanes 18, Yesus ditangkap dan diadili. Para murid segera akan mengalami pengalaman terpisah dari Yesus.
Yesus menghadapi sengsara-Nya bukan hanya dengan kecemasan, namun juga dengan doa intensif. Bagaimana dengan kita? Ketika kita mengalami masalah berat, apakah kita juga semakin tekun berdoa atau malah merasa Tuhan meninggalkan kita?
Yesus berdoa dengan sepenuh hati bagi kita agar kita dirawat oleh kasih Bapa. Yesus menghendaki agar pengalaman derita kita jangan sampai memisahkan kita dari cinta Tuhan. Kita aman dalam naungan kasih Tuhan walaupun badai menerjang. Itulah juga keyakinan para martir Tuhan. Kita pilih yang mana: cemas atau doa?
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF
Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kreator YouTube “Keluarga Katolik Rm. Bobby MSF”