HIDUPKATOLIK.COM – SEBANYAK 93 seminaris dari tiga seminari menengah di Indonesia tampil memukau dalam konser bertajuk “Cantica Sacra” yang digelar Senin, 23 Juni 2025, di Auditorium RRI, Jakarta Pusat.
Dipandu oleh Olga Lydia dan Jay Wijayanto, masing-masing presenter dan art director konser yang turut menghadirkan suasana hangat, para seminaris dari Christus Sacerdos Choir dari Seminari Menengah Christus Sacerdos, Pematangsiantar; Saint Paul Choir dari Seminari Menengah Santo Paulus, Palembang; dan Wacana Bhakti Choir dari Seminari Menengah Wacana Bhakti, Jakarta, mempersembahkan 13 lagu. Semua lagu berhasil memukau penonton. Misalnya, Panis Angelicus, Arbab, dan Nderek Dewi Mariyah yang diaransemen secara sakral dan dipersembahkan dengan penuh penghayatan.
Tepat pukul 19:30 WIB, para seminaris yang mengenakan jubah putih bergambar salib merah memasuki auditorium. Sejak saat itu seluruh perhatian penonton tertuju pada penampilan mereka, awal hingga akhir. Tawa dan decak kagum menyelimuti ruangan sepanjang program yang bersifat interaktif ini berlangsung. Satu hal yang mencerminkan keberhasilan.
Jay, sapaan akrab Jay Wijayanto, mengatakan dalam sambutan bahwa tajuk dari konser tersebut berasal dari bahasa Latin. “Cantica” berarti lagu dan “Sacra” berarti sakral.
“Mandatori bagi seminari untuk melatih musik liturgi karena pilar utama pendidikan musik liturgi adalah seminari,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan semangat Konsili Vatikan II yang tertuang dalam Sacrosanctum Concilium, sebuah konstitusi tentang liturgi suci yang dikeluarkan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1963.
Sementara itu, Rektor Seminari Menengah Christus Sacerdos, Pastor John Rufinus Saragih, OFM Cap menyampaikan pesan yang menekankan nilai rohani dari musik liturgi.
“Musik Gereja bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan menguduskan umat. Umat berbicara kepada-Nya, antara lain melalui musik liturgi, doa yang indah,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa konser ini bukan sekadar penampilan tetapi juga doa, persembahan, ungkapan syukur, dan rasa kagum kepada Allah.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi Seminari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Robertus Rubiyatmoko, menyampaikan harapan agar konser tersebut menjadi momentum penting dalam pengembangan musik liturgi di lingkungan Gereja.

“Semoga melalui konser ini, khazanah musik liturgi dapat dikembangkan dalam kehidupan bersama di Gereja,” ungkapnya. “Seminari menjadi pilar utama untuk pengembangan musik liturgi. Konser ini menjadi awal untuk menghadirkan, mengembangkan, dan akhirnya menjadikan musik liturgi sebagai kekuatan dalam perayaan liturgis Gereja.”
Laporan: Bernadeth Amorita Manulyu