Menjaga dan Mengembangkan Aset Gereja

338
Para seminaris dan Frater Siwi SJ (paling kiri) berfoto bersama dengan siswa-siswi SD PL Kalirejo.
[Foto:Gregorius Surya Baskara]
3.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Tekad untuk mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni peran atau teater mendorong para seminaris kelas XI, secara khusus anggota ekstrakurikuler teater Seminari Mertoyudan, untuk mengadakan pelatihan teater bagi siswa-siswi SD Pangudi Luhur Kalirejo. SD yang terletak di bukit Menoreh ini tergolong unik, sebab para siswa dan siswi yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari di tempat ini menerapkan metode belajar langsung bersama alam dalam keseharian.

Pelatih Teater Seminari Mertoyudan, Yuliana Rahayu Ristimurningsih mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan agar para seminaris yang tergabung dalam ekstrakurikuler teater dapat mengembangkan minat dan bakatnya, dan juga mengembangkan kemampuan para siswa-siswi SD Pangudi Luhur Kalirejo.

Bagi Yuliana, belajar tidak hanya di dalam kompleks Seminari Mertoyudan saja, melainkan dengan wujud nyata berupa pelatihan bagi siswa-siswi SD Pangudi Luhur Kalirejo. Acara yang dilangsungkan pada Sabtu-Minggu (17-18/3) membuat para seminaris sadar, bagaimana cara mendampingi anak-anak yang juga merupakan aset Gereja masa depan.

Yuliana juga sangat senang karena teman-teman seminaris berkenan mengajar anak-anak SD Pangudi Luhur, Kalirejo. “Dalam pementasan teater yang dilakukan oleh para siswa-siswi itu di akhir pelatihan, saya merasa bangga dapat melihat karakter yang muncul dalam diri para siswa-siswi SD Pangudi Luhur Kalirejo, sehingga mereka dapat menampilkan teater dengan optimal,” ujar Yuliana.

Sementara itu, Kepala SD Pangudi Luhur Kalirejo, A. Sri Lestari sangat menyayangkan kondisi di SD Pangudi Luhur Kalirejo yang tidak memiliki pengajar teater, sehingga pelatihan teater yang sudah pernah diajarkan terhenti begitu saja.

Pelatihan ini tidak hanya menambah pengalaman para seminaris, tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa-siswi SD Pangudi Luhur Kalirejo sehingga dapat lebih mengenali dan mengeksplorasi kemampuan mereka dalam teater. Melalui kegiatan semacam ini, para seminaris diajak untuk sadar dan peduli bahwa anak-anak adalah masa depan gereja yang perlu dirawat dan untuk dikembangkan.

Gregorius Surya Baskara (Magelang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here