Gerakan Remaja Saling Membantu

390
Jamnas Sekami di Paroki Hati Kudus Yesus Palasari, Keuskupan Denpasar, Bali.
[NN/Dok.Pribadi]
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Dengan moto Children Helping Children anak-anak Sekami mengobarkan semangat doa, derma, kurban, dan kesaksian.

Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) sudah ada sejak 175 tahun silam. Adalah Mgr Charles Marie De Forbin Janson yang awalnya membentuk Sekami sebagai wadah pembinaan anak-anak remaja.

Sekami saat ini menjadi satu dari empat Serikat Kepausan di bawah Karya Misi Kepausan (The Pontifical Mission Works). Lembaga ini lebih dikenal dengan istilah Karya Kepausan. Tujuan pembentukan lembaga ini untuk membantu tugas Paus dan secara struktural berada di bawah Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa.

Sekami memiliki misi untuk membangkitkan semangat misioner dalam jiwa anak-anak dan remaja Katolik di seluruh dunia. Dalam kegiatannya, Sekami selalu berusaha selaras dengan bentuk “kekinian”. Dalam konteks Indonesia, Sekami berperan mengajarkan iman dalam corak keberagaman Nusantara.

Sebelum Merdeka
Meski Sekami telah berdiri selama ratusan tahun, Karya Kepausan di wilayah Nusantara baru mulai setelah Perang Dunia I. Pada tahun 1919, saat Nusantara masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda, Karya Kepausan masih berada di bawah koordinasi Karya Kepausan Belanda. Selama kurang lebih lima dasawarsa, karya ini tidak berkembang dengan baik karena pada saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda. Saat Jepang masuk, kondisinya tidak berubah. Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 diharapkan membawa perubahan, namun kenyataannya hal ini tidak terjadi. Perhatian Gereja masih berfokus pada usaha pemulihan dan pembenahan keadaan dalam negeri yang serba memprihatinkan.

Baru pada tahun 1970-an, KKI mulai bangkit. Dalam sebuah sidang Majelis Agung Waligereja Indonesia yang kini menjadi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), para uskup Indonesia mengakui keberadaan dan peran penting KKI. Lembaga ini mengemban tugas untuk membangkitkan kesadaran dan tanggungjawab misioner di dalam hati seluruh umat Katolik Indonesia. Sejak itu, KKI mulai diperkenalkan di keuskupan-keuskupan seluruh Indonesia. Saling Menolong Sekami dimaksudkan untuk mendampingi anak dan remaja, agar mereka hidup dengan jiwa misioner, yakni semangat untuk diutus membagikan kebaikan. Sekami ingin agar anak dan remaja memahami kebutuhan teman-teman sebaya di negara-negara misi dan membantu mereka seturut kemampuan. Bantuan ini berwujud doa-doa maupun derma berupa uang dan kebutuhan lainnya. Dengan moto Children Helping Children (CHC) atau ‘anak menolong anak’, Sekami mengobarkan semangat doa, derma, kurban, dan kesaksian (2D2K). Dalam menghidupi semangat misionernya, kegiatan Sekami di suatu wilayah pastoral tidak selalu sama. Tergantung pada kebutuhan masing-masing keuskupan atau paroki.

Hermina Wulohering

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here