Pembaruan Hidup

141
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Yeh 36:23-28; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat 22:1-4

DALAM sebuah perjamuan kawin, ada mempelai yang menempuh hidup baru, ada perjanjian kasih diantara kedua mempelai, dan tentu saja ada tamu-tamu yang datang dengan pakaian pesta. Semua membutuhkan persiapan yang baik agar semua pihak bersukacita.

Yesus menggambarkan “Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya” (22:2). Lalu apa yang terjadi? Sang Raja menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang” (22:2-3).

Banyak alasan mengapa orang tak memenuhi undangan pesta, salah satunya adalah ketidakpedulian. Ketika orang bersikap tidak peduli akan yang lain, sikap itu adalah wujud ketidakpedulian terhadap dirinya sendiri, membiarkan diri dalam keadaan tidak siap dan tidak pantas datang ke pesta.

Tuhan sekali lagi meminta Yehezkiel menyampaikan pesan pembaruan kepada bangsanya disertai janji akan penyelenggaraan Allah. Pencurahan air jernih yang mentahirkan mengingatkan kita akan rahmat permandian yang memberi kelahiran baru, hati baru, roh baru, perjanjian baru dan baju baru, agar kita dapat ikut pesta.

Allah telah menyiapkan segala yang kita perlukan untuk memasuki pembaruan hidup terus-menerus. Ecclesia semper reformanda.

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here