Museum Maria, Devosi Kontekstual

608
5/5 - (3 votes)

Umat melihat dan memfoto sejumlah patung Maria yang dipajang di museum. [HIDUP/Elisabeth Chrisandra J. T. D.]
Dalam rangkaian Misa, Uskup memotong tali sebagai simbolik pembukaan Museum Maria Bunda Segala Suku. Ia juga memberkati hasil karya dengan air suci dan dupa. Museum yang menempati satu ruangan di pojok gedung MCI berisi 42 lukisan dan 12 patung hasil sayembara yang digagas oleh Gomas Harun.

“Kita ingin mengangkat Bunda Maria versi Indonesia. Jadi jangan melulu luar negeri,” terangnya. Ia meyakini dengan banyaknya eksplorasi, akan menumbuhkan cinta warga kepada negara. Ia berharap untuk bisa mengumpulkan lebih banyak versi sehingga menambah kekayaan budaya agar makin mengenal Indonesia.

Jauh sebelum Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Putut Prabantoro selaku Ketua Maria Bunda Segala Suku, sudah memprediksi potensi perpecahan warga akibat politik identitas. Ia bersyukur bertemu dengan Gosmas Harun, pemrakarsa sayembara, di momen yang tepat.

Perjalanan dari ide hingga mewujud menjadi sebuah museum menemui banyak lika-liku. Namun, Gomas meyakini bahwa tantangan yang dihadapi tidak seberapa dengan penderitaan yang telah dihadapi Bunda Maria.

 

Elisabeth Chrisandra J. T. D.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here