Tindakan Terorisme Berakar pada Kebencian, Bukan Agama

292
Sejumlah simpati berupa karangan bunga dan ungkapan belasungkawa mengalir, ditujukan bagi para korban penembakan dan anggota keluarganya yang berduka. Terselip pesan dari Martin Luther King Jr, "darkness can not drive out darkness; only light can do that. Hate can not drive out hate, only love can do that." [dok.christchurchnz.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru yang mengakibatkan jatuh korban 40 orang meninggal dunia merupakan puncak dari sikap kebencian. Demikian ungkap Franciscus Heru Sukrisna, Ketua DPD ISKA DKI Jabodetabek.

“Terorisme tidak mengenal agama. Tindakan teror selalu berakar dari sikap kebencian yang menegasikan masyarakat yang beragam,” ujarnya melalui komunikasi telepon pagi ini. “ISKA DKI Jabodetabek turut berduka terhadap para korban dan mengutuk keras tindakan terorisme yang dilakukan oleh siapapun,” ujarnya.

Brenton Tarrant, teroris pelaku penembakan di masjid tersebut, mengungkapkan motifnya melalui manifesto online. Dalam manifesto itu disebutkan bahwa penembakan itu merupakan bentuk sikapnya terhadap kebijakan imigrasi yang menurutnya telah meminggirkan kelompok masyarakat kulit putih dari kelas pekerja.

“Sikap kebencian terhadap etnis dan identitas kultural lain yang kemudian dilegitimasi di dalam pengalaman hidup inilah yang menjadi pemicu terhadap munculnya terorisme,” jelas Heru.

Dalam kasus Tarrant ini, kebencian terhadap imigran yang kemudian dibaca sebagai penjajahan asing menjadi salah satu pemicu. Terlepas dari alasan ideologisnya, menurut Heru, kebencian merupakan akar penyebabnya.

“Politik dan ideologi kebencian menjadi pemicu hancurnya peradaban,” jelas Heru.

“Kita perlu melawan terorisme bersama-sama. Setidaknya lakukan hal sederhana, seperti tidak turut menyebarkan konten terkait dengan terorisme dan kebencian. Keduanya hanya menjadi lahan subur berkembangnya terorisme,” tutupnya.

 

F Heru Sutrisna/Agus Mulyono/Anton Wibowo

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here