HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan IV Paskah. Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7.8-9.10-11; Yoh. 14:1-6.
DALAM khotbahnya di Antiokhia Pisidia, Paulus menyapa pendengarnya sebagai “keturunan Abraham” dan “mereka yang takut akan Tuhan” (Kis 13:26). Ini bukan hanya sapaan ramah, melainkan pernyataan inklusif. Keselamatan dari Allah bukan hanya untuk orang Yahudi, tapi juga untuk siapa saja yang mencari Allah, tanpa pandang latar belakang.
Namun, Paulus juga menyinggung kenyataan pahit: penduduk Yerusalem dan para pemimpinnya gagal mengenali Yesus sebagai Mesias. Padahal setiap Sabat mereka mendengar nubuat para nabi dibacakan. Kata “tidak mengenal” (agnoēsantes dalam bahasa Yunani) yang dipakai di sini tidak hanya berarti tidak tahu, tapi juga menolak untuk memahami. Mereka menolak kebenaran yang sudah ada di depan mata. Ini menjadi contoh bagaimana manusia sering kali gagal memahami jalan keselamatan yang telah Allah siapkan.
Namun, sebagaimana kata Paulus, meskipun Yesus dihukum dan disalibkan, Allah menggenapi janji-Nya dengan membangkitkan-Nya dari kematian (Kis 13:30). Pertanyaan reflektif bagi kita: Seberapa terbuka kita untuk mengenali karya Allah dalam hidup kita, meski itu terkadang tidak seperti yang kita harapkan?
Pastor Bernadus Dirgaprimawan, SJ
Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma