HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Paskah V: Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2.3-4a.4b-5; Yoh. 15:1-8
YESUS menggunakan banyak analogi untuk menjelaskan ajaran-Nya agar mudah dipahami para pendengar-Nya. Dalam Injil hari ini, Yesus menyatakan diri sebagai pokok anggur yang benar dan para pengikut adalah ranting. Anggur adalah tanaman yang sangat familiar bagi orang Yahudi yang ditanam dalam barisan pada lahan yang luas. Tanaman anggur memiliki satu batang tunggal dengan banyak ranting tempat tumbuhnya daun dan buah. Pokok dan ranting adalah bagian yang tak terpisahkan. Ranting hanya dapat berbuah lebat ketika melekat pada pokok dan mendapat perawatan dengan nutrisi yang cukup serta proses pemangkasan. Yesus menggambarkan kehidupan para pengikut-Nya dan relasi dengan diri-Nya seperti pokok anggur dan ranting.
Paulus dan Barnabas adalah contoh ranting yang melekat pada pokok sehingga berbuah lebat. Mereka menunjukan dengan hidup dan pewartaannya bahwa keselamatan dan kehidupan Kristiani yang benar bergantung pada relasi yang erat dengan Allah. Demikian pula tiap pengikut Kristus yang memiliki relasi yang erat dengan Allah dan koneksi yang akrab dengan sesama dapat belajar dan bertumbuh sehingga berubah dan berbuah. Sebab kualitas hidup seseorang akan tampak ketika menghasilkan buah yang baik.
Buah yang baik menunjukan bahwa seseorang hidup dalam Kristus dan Roh Kudus bekerja dalam dia. Analogi tentang pokok anggur dan ranting mengajarkan kita tentang persatuan yang erat dengan Allah, pentingnya keselamatan dan kehidupan baru dalam Kristus, serta kehidupan yang berbuah karena persatuan dengan Kristus.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St. Tomas Aquinas Angelicum, Roma