Setia Melayani dalam Pesta Demokrasi

353
Melayani: Mgr Suharyo membasuh kaki narapidana dalam perayaan Kamis Putih di LP Cipinang, Jakarta.
[HIDUP/Stefanus P. Elu]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Selama 2014, Gereja Indonesia turut dalam dinamika pesta demokrasi. Dengan kesetiaan melayani, Gereja juga terus berdialog dengan keragaman agama, kejamakan budaya, dan belenggu kemiskinan.

2014 menjadi tahun politik. Pesta demokrasi lima tahunan mewarnai dinamika masyarakat Indonesia. Gereja sebagai bagian bangsa ini pun turut terlibat secara aktif. Melalui beberapa Surat Gembala, Gereja menyerukan agar umat menggunakan hak pilihnya secara cerdas, serta turut mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi agar berjalan aman dan damai. Umat ditantang mengaktualisasikan iman sebagai warga bangsa.

Dialog antaragama dan dialog dengan mereka yang miskin dan menderita pun terus digalakkan. Dalam semangat melayani penuh sukacita, Gereja semakin membumikan diri dalam suka dan duka, kecemasan dan harapan masyarakat.

Berikut petikan-petikan peristiwa yang menghiasi perjalanan Gereja Katolik Indonesia:

Surat Gembala Pemilu 2014
Para uskup Indonesia mengeluarkan Surat Gembala menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Surat Gembala ini bertajuk “Jadilah Pemilih yang Cerdas dengan Berpegang pada Hati Nurani”. Surat Gembala yang merupakan hasil Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2013 ini mengajak umat untuk terlibat aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Surat Gembala ini memuat kriteria calon anggota legislatif dan partai politik yang layak dipilih, serta ajakan untuk turut mengawasi agar Pemilu berjalan aman dan damai.

Tahun Pelayanan 2014
Hari Raya Penampakan Tuhan, Sabtu- Minggu, 4-5/1, di semua gereja di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dibacakan Surat Gembala Tahun Pelayanan. “Di pilih Untuk Melayani” menjadi tema yang digumuli umat beriman KAJ selama 2014. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menulis, “Dalam rangka menghadirkan wajah Gereja yang melayani, pada awal 2014 ini diberlakukan Pedoman Dasar Dewan Paroki yang baru untuk semua paroki di KAJ.”

Mgr Sowada Wafat
Uskup Emeritus Agats, Papua, Mgr Alphonse Sowada OSC wafat, 11 Januari 2014, di Onamia Minnessota, Amerika Serikat. Uskup kelahiran Avon, Minnessota, 23 Juni 1933 ini ditahbiskan sebagai Uskup Agats pada 23 November 1969. Tanggal ini juga menjadi penanda berdirinya Keuskupan Agats. Pada 2001, ia mengundurkan diri sebagai uskup karena alasan kesehatan, lalu kembali ke tanah kelahirannya.

Kunjungi Korban Banjir
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengunjungi para korban banjir yang berada di wilayah Paroki St Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur, Kamis, 23/1. Beberapa paroki yang wilayahnya terdampak banjir juga membuka posko. Saat banjir terjadi, komunitas umat Katolik bisa dan harus melakukan sesuatu untuk meringankan beban para korban, pesan Mgr Suharyo.

Peduli Sinabung
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyambangi posko korban erupsi Gunung Sinabung yang terletak di Gereja Paroki St Petrus-Paulus Kabanjahe, Sumatra Utara, Kamis, 23/1. Uskup Agung Medan Mgr A.B. Sinaga OFMCap juga turut dalam kunjungan ini.

PT Kanisius
Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta meresmikan Perseroan Terbatas (PT) Kanisius, Senin, 27/1. Penerbit- Percetakan Kanisius yang dikelola Serikat Yesus (SJ) ini didirikan 26 Januari 1922. Pada awal kemerdekaan, lembaga ini pernah dipercaya pemerintah mencetak Oeang Repoeblik Indonesia (ORI).

Mengenang Romo Mangun
Ratusan umat lintas agama memperingati 15 tahun wafat Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau yang dikenal Romo Mangun di aula Seminari Tinggi St Paulus Kentungan, Yogyakarta, Minggu, 9/2. Romo Mangun dikenal sebagai aktivis kemanusiaan, arsitek, dan sastrawan, yang konsisten membela keadilan rakyat miskin. Ia wafat di Jakarta 10 Februari 1999.

Misa Bersama Pasien
Para pasien di RS Sint Carolus Jakarta merayakan Hari Orang Sakit Sedunia (HOSD) bersama Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, Selasa, 11/2. Misa ini mengambil tema sesuai pesan Paus Fransiskus pada HOSD ke-22, “Iman dan Kasih: Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudari kita”. Pesan ini dikutip dari 1 Yohanes 3:16.

Gereja Hargai Kaum Difabel
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menghadiri ulang tahun ke-10 Komunitas Umat Berkebutuhan Khusus Efata di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu, 9/3. Mgr Suharyo berpesan, agar gereja-gereja di KAJ menyediakan fasilitas khusus bagi umat yang berkebutuhan khusus.

Pelayan Masyarakat
Di antara ratusan ribu umat Katolik di KAJ, ada sekitar 1400 umat yang memiliki peran melayani masyarakat sebagai pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Mereka berkumpul di aula Kolese Gonzaga Seminari Wacana Bhakti, Jakarta Selatan, Minggu, 23/3. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo berpesan, agar mereka menyadari tugas perutusan dan menjadi “Yesus-Yesus kecil” bagi masyarakat.

Pendidikan Politik
Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014, komunitas-komunitas umat, baik teritorial maupun kategorial, di berbagai daerah di Indonesia, semakin gencar menggelar seminar, sarasehan, atau talkshow bertema politik. Langkah ini untuk menanggapi Surat Gembala para uskup untuk menyambut Pemilu 2014 dan pendidikan politik bagi umat.

Ikut Pemilu 2014
Umat Katolik di penjuru tanah air mengikuti Pemilu 2014, Rabu, 9/4. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 27 yang terletak di komplek SMKN 1 Jakarta. Di wilayah Kabupaten Belu, Timor, NTT, aula Seminari Menengah St Maria Imaculata Lalian dijadikan TPS.

Janji Peduli Lingkungan
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengirimkan surat elektronik kepada para imam yang berkarya di KAJ, agar memasukkan rumusan Janji Baptis yang berkaitan dengan membangun kesadaran umat agar semakin kuat menjaga keutuhan ciptaan-Nya. Rumusan Janji Baptis ini digunakan saat upacara Pem baruan Janji Baptis pada perayaan Paskah 2014.

Basuh Kaki Narapidana
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo merayakan Kamis Putih, 17/4, di LP Cipinang Klas I, Jakarta Timur. Dalam perayaan ini, Mgr Suharyo membasuh kaki para narapidana.

Mengenang Santo
Umat KAJ bersyukur atas kanonisasi dua santo; St Yohanes XXIII dan St Yohanes Paulus II. Acara ini juga untuk mengenang kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia pada 1989. Perayaan Ekaristi digelar di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Senin, 28/4.

Layanan Prima
Sebanyak 123 pegawai sekretariat paroki di wilayah KAJ mengikuti pelatihan pelayanan prima di aula Gereja Katedral Jakarta, Selasa, 29/4. Di antara mereka turut pula pengurus dewan paroki dan beberapa romo paroki. Acara ini difasilitasi komunitas Sumber Daya Rasuli (Sudara).

Jelang Pilpres 2014
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melayangkan Surat Gembala menyongsong pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014. Surat Gembala bertajuk “Pilihlah secara Bertanggung Jawab, Berlandaskan Suara Hati” ini dikeluarkan pada 26 Mei 2014. Para uskup mendorong umat meng gunakan hak pilihnya, serta menjaga agar Pilpres berjalan dengan aman dan damai.

Hari Komsos di Sumba
Perayaan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-48 dipusatkan di Keuskupan Weetebula, Minggu, 1/6. Ketua Komisi Komsos KWI Mgr Petrus Turang mengingatkan agar umat menggunakan sarana komunikasi secara bijak. “Agar tidak membelenggu manusia sehingga ‘berjarak’ dengan orang lain.”

Mgr Kartosiswoyo Wafat
Mgr Valentinus Winardi Kartosiswoyo wafat dalam usia 79 tahun, Senin, 16/6. Jenasahnya dimakamkan di pemakaman Seminari Tinggi St Paulus Yogyakarta. Ia pernah menjabat Pro Sekretaris KWI. Mgr Karto menerima gelar tituler Monsinyur karena jabatan, bukan karena Tahbisan Episkopal.

Dialog Katolik-Islam
Sekretaris Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Miguel Angel Ayuso Guixot MCCI bertandang ke Indonesia, Selasa-Jumat, 24-27/6. Ia mengunjungi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Universitas Islam Nasional (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nota Pastoral Narkoba
Pada peringatan Hari Anti Narkoba, Konferensi Waligereja Indonesia meluncurkan Nota Pastoral tentang narkoba di Lembaga Rehabilitasi “Kunci” Nandan, Yogyakarta, Jumat, 27/6.

Seruan KWI-PGI
Pasca Pilpres 9 Juli 2014, KWI dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mengeluarkan seruan bersama, agar umat kristiani tetap tenang dan tidak terprovokasi dalam menanti hasil Pilpres 2014. Umat kristiani juga diminta tetap mengedepankan nilai-nilai demokrasi.

Silaturahmi Idul Fitri
Aneka kegiatan dibuat komunitas umat untuk menyambut bulan Ramadhan dan selama perayaan Idul Fitri. Buka puasa bersama dan pasar murah digelar untuk membantu umat Islam merayakan Idul Fitri. Para tokoh agama juga saling bersilaturahmi, merajut persaudaraan sejati.

Hari Pangan
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menerbitkan Surat Gembala menyambut Hari Pangan Sedunia. Surat Gembala ini dibacakan di seluruh gereja di KAJ. Mgr Suharyo berpesan agar setiap keluarga membiasakan untuk mengkonsumsi bahan makanan yang bergizi. Selain itu, ia juga mengajak umat untuk bersolidaritas dengan mereka yang kekurangan pangan.

Mengenang Kardinal Pertama
Pada 2 November 2014, Gereja Indonesia mengenang 100 tahun Kardinal Justinus Darmojuwono (alm). Ia adalah kardinal pertama yang berasal dari Indonesia. Kardinal Justinus diangkat menjadi kardinal pada 26 Juni 1967, empat tahun setelah Hirarki Gereja Katolik Indonesia berdiri.

KWI 90 Tahun
Tahun 2014 ini merupakan tahun ke- 90 perjalanan Konferensi Waligereja Indonesia. Merunut tahun sidang pertama para Waligereja, 15-16 Mei 1924 di Jakarta, maka tahun itu merupakan awal berdirinya Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI) yang kini disebut KWI.

Sidang Para Uskup
Para uskup dari 37 keuskupan di Indonesia menggelar Sidang Tahunan,3-13/11. Selama hari studi, para uskup mendalami Anjuran Apostolik Paus Fransiskus Evangelii Gaudium,  Sukacita Injil. Dalam sidang ini juga diputuskan bahwa pada 2015 akan digelar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI).

Kardinal 80 Tahun
Kardinal Julius Darmaatmadja SJ genap berusia 80 tahun pada 20 Desember 2014. Seorang kardinal yang telah berusia 80 tahun akan masuk dalam jajaran kardinal non-elektor, tidak memiliki hak memilih dalam Konklaf, pemilihan paus. Artinya, Gereja Katolik Indonesia tidak lagi memiliki kardinal yang bisa mengikuti pemilihan paus.

Y. Prayogo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here