Optimisme yang Menyembuhkan

174
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com PW St. Dominikus, Im.; Yer. 31:1-7; MT Yer. 31:10.11-12.13; Mat. 15:21-28

MASA sesudah pembuangan bagi “sisa-sisa umat” Israel menjadi satu permenungan mendalam mengenai makna pembebasan. Pengalaman eksodus yang lama dimurnikan oleh pengalaman baru. Keagamaan umat terpilih yang dibebaskan dari Mesir itu masih amat politis dan terlalu berpusat pada kejayaan religius.

Semangat pembaruan tidak dapat diharapkan lahir hanya dari perubahan politik yang dangkal, melainkan dari perubahan hati, dari kesadaran yang paling dalam. Semangat pembaruan umat pasca pembuangan membalikkan situasi keburukan dengan menekankan kebaikan dari Allah yang murah hati.

Demikianlah keyakinan ibu Kanaan dalam Injil itu, yang mampu melihat perlambangan yang barangkali negatif bagi satu masyarakat, menjadi satu gambaran keakraban yang intim: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat. 15:27). Anjing pun di beberapa tempat diterima layaknya bagian dari keluarga.

Masakan Allah sendiri akan bersikap lain terhadap anak-Nya yang membutuhkan, sekalipun betapa jauh-Nya dia sudah berdosa atau terpisah daripada Tuhan?

 

Pastor Vitus Rubianto Solichin, SX
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta, Doktor Teologi Kitab Suci dari Universitas Gregoriana, Roma

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here