Lukisan Jokowi Hadir di “Lumbung Jokowi” Paroki Makale

1114
Lumbung Jokowi (tengah) di pelataran Paroki Makale, Tana Toraja, Keuskupan Agung Makassar, Sulawesi Selatan.
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Dalam kunjungan kerja ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu 23 Desember 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri menemui umat Katolik di Paroki Hati Maria Tak Bernoda, Makale, Keuskupan Agung Makassar. Dan, kunjungan itu ternyata meninggalkan kesan mendalam di hati umat Paroki Makale. Lumbung tempat Presiden Jokowi duduk dan diterima sebagai tamu agung, sejak saat itu diberi nama “Lumbung Jokowi”. Lubung itu diapit dua lumbung yang lain.

Lumbung Jokowi di Paroki Makale, Keuskupan Agung Makassar.

Pada hari ini, Senin, 10 Juni 2019, lumbung tersebut dihiasi dengan lukisan bergambar Presiden Jokowi. “Kunjungan bersejarah tersebut ingin kami abadikan dengan memajang lukisan istimewa Beliau hari ini,” ujar budayawan nasional kelahiran Toraja, Pastor Yans Sulo Paganna’. “Di lumbung ini, Beliau sempat duduk bersama Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada,” timpal penulis buku “Toraya Tondkku, Nusantara Negeriku”.

Lukisan kayu berukuran 52 cm x 110 cm tersebut dibingkai dengan motif ukiran passura’ rengko, sebuah motif yang tidak umum untuk semua masyarakat Toraja dan biasanya digunakan untuk tongkonan tua atau tongkonan besar.

Lukisan itu dibingkai kiri dan kanan dengan motif pa’bua kapa’, sebuah motif yang menurut Pastor Yans Sulo Paganna’; merupakan motif kesucian dan kelembutan hati. “Untuk mengungkapkann bahwa Jokowi adalah seorang yang lembut hati dan suci, mengabdikan dirinya bagi orang lain,” ujar Pastor Yans Sulo.

Di atas lukisan tersebut diukir satu motif simbol kepemimpinan yang sejati, yakni motif pa’tandukra’pe. Motif ini oleh orang Toraja ditempatkan dalam makna seorang yang merangkul orang banyak dan mempersembahkannya ke hadapan yang mahakuasa.

Menjadi Pemimpin yang Melayani
Motif pa’tandukra’pe dalam bingkai lukisan Jokowi, menurut Pastor Yans Sulo, hendak menjelaskan bagaimana seorang Jokowi hadir sebagai pemimpin sejati yang melayani rakyatnya dengan pebuh cinta.

“Di bagian bawah lukisan terdapat motif ukiran Toraja bernama pa’talinga. Ini pun dimaksudkan bahwa apa yang disabdakan oleh Jokowi hendaknya didengarkan dengan baik oleh rakyat yang dipimpinnya. Bisa juga diartikan, seorang Jokowi adalah seorang pemimpin yang senantiasa mendengarkan suara dan bisikan rakyatnya dari Sabang sampai Merauke sebagaimana di bagian dalam lukisan tergambar pulau-pulau Nusantara dari Sabang sampai Merauke,” papar Pastor Yans Sulo.

Pastor Yan Sulo Paganna

Lukisan ini, kata Pastor Yans Sulo, hadir dalam pakaian Toraja lengkap dengan passapu, untuk menjelaskan peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2018 ketika Presiden Jokowidodo hadir di lumbung tersebut.

Pastor Yans Sulo mengatakan, lukisan itu dilengkapi dengan satu motif ukiran Toraja yang lain, yakni pa’batanglau. “Motif ini untuk menjelaskan bagaimana di tangan Jokowi, rahmat dan rezeki Nusantara dialirkan secara merata dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuh pria yang selalu mengenakan pakaian khas Toraja ini.

Hasiholan Siagian

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here