Jalin Hubungan dalam Naungan Tuhan

506
Rate this post

Avi dan Toni, pasangan suami istri itu tetap melanjutkan kegiatannya di RCG. Ketika pada 2007 Domus Cordis (DC) berdiri, RCG kemudian masuk menjadi bagian dari DC, pun demikian Avi dan Toni. “Bersama DC, kami beberapa kali melayani di retret dan menyelenggarakan retret untuk orang muda.”

Avi merasa sangat beruntung dan terberkati bisa melayani melalui komunitas yang sama bersama suaminya. Menurutnya, lebih banyak hal positif melayani bersama dengan pasangan karena bisa bertumbuh bersama secara rohani. Selain itu, waktu untuk saling mengenal juga lebih banyak dan berkualitas.

Di dalam DC sendiri terdapat tujuh nilai dan tujuh komitmen sesuai dengan iman Katolik dan berpusat pada Kristus yang harus ia jalani sebagai anggota. Dengan mengikuti DC, Avi merasa beruntung bisa terus berada dalam norma-norma kristiani.

Avi berpesan kepada orang muda dalam menjalani hubungan berpacaran pertama-tama harus mencintai dan menghargai diri sendiri. Karena Allah sudah terlebih dulu mencintai kita dan menciptakan kita serupa dengan gambar Allah. Jangan pernah memulai sebuah hubungan dengan mencari kebahagiaan, sebab kebahagiaan kita bergantung pada relasi kita dengan Allah, bukan bergantung pada pasangan kita. “Ingat, love is giving, lust is using. Jangan pernah percaya bahwa hubungan sex sebelum menikah adalah bukti cinta kita ke pasangan atau sebaliknya. Ingat, cinta itu sabar,” tutur Avi.

Yesus harus menjadi pusat dari sebuah hubungan. Umat Paroki Ratu Rosari Jagakarsa ini berharap, makin banyak orang muda Katolik yang makin mengenal ajaran-ajaran Katolik. Ia juga mendorong mereka untuk terlibat dalam berbagai komunitas yang punya spiritual formation. Keterlibatan semacam ini, membantu dalam pertumbuhan rohani mereka. “Aktif pelayanan, cari tahu panggilan hidupmu, pelajari dan hidupi ajaran-ajaran Theology of the Body. Jadikan Yesus pusat hidupmu,” tutupnya.

Saling Support
Kisah yang hampir sama datang dari pasangan Antonius Bambang Saputro dan Yulia Lestari. Menjalin hubungan dengan pasangan yang seiman diakui Aant membuat ia dan sang istri, yang kala itu masih berstatus pacaran, bisa memberikan support satu sama lain. Keduanya saling mendorong untuk aktif dalam pelayanan Gereja.

Aktif dalam pelayanan Gereja tak membuat Aant dan Lia jumawa. Sebaliknya mereka menanamkan pola pikir bahwa pelayanan yang mereka lakukan itu harus berfokus pada Tuhan dan dengan kerendahan hati, bukan untuk dipuji atau dilihat orang. Pasangan yang menikah pada 27 Oktober 2018 ini dalam beberapa kesempatan bisa bertugas bersama. “Kami tergabung dalam kor Crescendo, istri saya sebagai koordinator, saya sebagai humas. Kalau istri saya MC dalam beberapa acara gereja, saya sebagai dokumentasi,” ungkap Aant.

Sebelum mengikrarkan diri dalam ikatan perkawinan, Aant dan Lia berpacaran selama satu setengah tahun. “Ini bukan kebetulan, saya yakin ini rencana Tuhan dan jawaban atas doa-doa kami selama ini,” ujar pasangan yang berdomisili di Paroki St Yohanes Penginjil, Blok B, Keuskupan Agung Jakarta ini. Pacaran yang ideal adalah yang mengarahkan kita pada motivasi yang benar. Selain itu, pacaran yang ideal adalah yang menempatkan Tuhan pada tempat tertinggi. “Berpacaranlah dengan yang seiman, karena dengan berpacaran dengan orang yang seiman akan lebih memotivasi kita untuk semakin bertumbuh dalam iman Katolik.”

Angela Resti Galla dan Benedictus Tirta Indra Kusuma sudah aktif dalam pelayanan gereja, bahkan sebelum mereka berpacaran. Tito, panggilan akrab Tirta, sudah aktif di misdinar dan paduan suara (padus), sedangkan Angel, aktif di kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah. “Kebetulan saya suka bernyanyi juga, lalu bertemulah kami di satu organisasi paduan suara dari situ dekat dan akhirnya berpacaran,” ujar umat Paroki St Arnoldus Janssen Bekasi ini.

Berpacaran, membuat keinginan bertemu satu sama lain menyeruak. Tak ayal mereka semakin terpacu dan menjadi lebih aktif. “Puji Tuhan waktu saya dan suami bertemu dan berpacaran, sampai sekarang kami masih terus melayani bersama-sama karena memang suka bernyanyi. Mungkin sampai tua pun kami akan bersama-sama bernyanyi dalam padus gereja,” ungkap Angel bersyukur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here